Senin 17 Apr 2017 19:37 WIB

Ketua KPU DKI: Pilkada Tanggung Jawab Semua

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ani Nursalikah
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan KPU DKI telah mempersiapkan dengan matang segala persiapan jelang hari pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada Rabu (17/4).

"Dua hari lagi kita akan melaksanakan tahapan Pilkada DKI yang paling krusial, yang paling menentukan, yakni pemungutan dan penghitungan suara. KPU DKI sudah melakukan berbagai persiapan, terutama logistik yang diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan pemungutan suara," ujar Sumarno dalam acara Deklarasi Damai Jakarta Aman di Lapangan Silang Barat Monas, Senin (17/4).

Sumarno menerangkan para petugas sarana dan prasarana berbagai perangkat yang diperlukan untuk melaksanakan pilkada pun sudah siap. "Kami ingin agar pilkada 19 April mendatang berjalan demokratis, jujur, adil, dan damai," kata dia.

Menurutnya, sangat mustahil bila kelancaran Pilkada DKI hanya dibebankan pada KPU DKI. Keterlibatan semua pihak, kata Sumarno, merupakan kunci kesukesan Pilkada DKI putaran kedua.

Baca: Ahok dan Sandiaga Bacakan Deklarasi Pilkada Damai

"Tidak mungkin hanya dibebankan kepada KPU, tapi perlu peran serta kita semua, tim pendukung paslon, masyarakat pemilih, semua stakeholder terkait untuk mewujudkan pilkada yang aman, damai, demokratis," ujarnya.

Sumarno menegaskan, pilkada yang aman, damai dan demokratis adalah harga mati karena itu tidak boleh bertengkar lantaran beda pilihan.

"Memasuki Rabu, 19 April dalam suasana perdamaian, persatuan, dan rakyat dapat kebebasan menentukan pilihannya tanpa ada suasana secara psikologis terintimidasi, terdiskriminasi oleh siapa pun juga. Berikan kesempatan kepada mereka melaksanakan kedaulatan politik. Berikan kesempatan kepada mereka untuk menentukan pilihan, berikan kesempatan kepada mereka untuk menentukan Jakarta lima tahun yang akan datang," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement