Selasa 18 Apr 2017 23:26 WIB

Ketua Tamasya Al Maidah: Massa akan Menuju Istiqlal Usai Pencoblosan

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Bayu Hermawan
Suasana di pintu timur Masjid Istiqlal
Foto: Singgih Wiryono/Republika
Suasana di pintu timur Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tamasya Al-Maidah Ansufri Idrus Sambo mengatakan, akan mengerahkan massa ke Masjid Istiqlal pada hari pencoblosan Pilkada putaran kedua, Rabu (19/4) besok. Pengerahan tersebut akan dilakukan sore usai waktu pencoblosan berakhir.   

"Kami akan bersama-sama, berbondong-bondong menuju Istiqlal, mulai dari shalat Ashar sampai Maghrib. Bukan hanya peserta Almaidah tapi bagi siapapun yang ingin merayakan kemenangan. Nanti kita bertakbir di Masjid Istiqlal," ujar Ansufri di Masjid Al-Ittihat, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).

Ansufri mengatakan, saat ini sudah ada massa yang hadir dari luar daerah untuk memantau jalannya Pilkada di Jakarta. Akan ada sekitar 30 masjid di Jakarta yang akan dijadikan tempat persinggahan, salah satunya adalah Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Menurutnya, masjid-masjid tersebut merata berada di seluruh Jakarta.

"Saat sampai di Jakarta, para peserta silahkan datang ke masjid-masjid yang sudah bekerja sama dengan kita. Silahkan menginap dan singgah di sana," katanya.

Ansufri mengatakan pada hari pencoblosan besok, para peserta Tamasya Al-Maidah akan dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok untuk mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ia mengatakan setiap TPS akan diturunkan sekitar 10 orang untuk memantau jalannya Pilkada.

Ketika tiba di TPS, para peserta diimbau untuk bisa melihat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi di TPS. Ansufri berharap kepada para peserta Al-Maidah untuk bersikap tertib.

"Para peserta nanti diharap bisa memantau, dengan  mengambil jarak yang cukup dari TPS. Jangan terlalu dekat, karena dikhawatirkan akan mengganggu pemilih dalam melaksanakan hak pilih mereka," jelasnya.

Ansufri mengatakan para peserta diimbau untuk mengikuti instruksi aparat. Jika diperingatkan untuk kembali, maka massa diharapkan dapat kembali ke masjid yang sebelumnya telah menjadi tempat persinggahan.

"Jika disuruh pulang oleh aparat keamanan, maka peserta kami minta kembali ke rumah masing-masing, atau ke tempat masing-masing. Yakinlah tidak perlu melawan aparat karena yakinlah pengorbanan kita," ucapnya.

Sebelumnya Polda Metro Jaya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta telah membuat surat maklumat terkait Pilkada putaran kedua nanti. Surat maklumat tersebut berisikan larangan bagi masyarakat yang ingin memobilisasi massa di hari pencoblosan besok.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihak kepolisian melarang adanya mobilisasi massa pada hari pencoblosan. Pihaknya melarang hal tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan.

"Pengerahan massa di TPS dengan skala besar itu nanti akan mengganggu kantibmas di situ. Tentu ini akan menimbulkan keresahan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement