REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balita kembar siam dempet bagian bawah pinggung (Conjoint Twin Ischio Sacrococcygeal) asal Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Devina-Devani sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah menjalani perawatan selama 117 hari di RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.
"Usai menjalani operasi pada 15 Desember 2016, alhamdulillah hari ini Devina dan Devani bisa pulang ke rumahnya," kata Anggota Tim Dokter Pemisahan Bayi Kembar Siam Devina-Devani dr Julistio TB Djais, di Ruang Humas RSUP Hasan Sadikin Bandung, Rabu.
Ia menuturkan secara umum kondisi bayi kembar siam tersebut baik. Hal tersebut bisa dilihat dari berat badannya yang mengalami kenaikan.
"Devani bobotnya saat ini mencapai 10,3 kg sedangkan Devina 8,8 kg. Devina lebih kecil bobotnya karena kakinya harus diamputasi," kata dia.
Menurut dia, saat ini kedua bayi kembar siam tersebut dipasang Cystostomy (alat untuk saluran kencing) untuk merawat luka dan Cystosomy. Dokter dan perawat telah memberikan edukasi kepada orang tuanya tentang bagaimana cara merawatnya.
"Kami memberikan keterampilan atau pelajaran bagaimana cara merawatnya kepada orang tuanya karena memberi makan untuk saluran kencing dan lainnya berbeda," kata dia.
Kedepannya, lanjut Julistio, kedua bayi kembar siam itu akan tetap menjalani rawat jalan satu bulan sekali untuk memantau perkembangan kondisi kesehatannya.
"Ke depan akan kami perbaiki lebih lanjut, seperti kekurangannya, pemantauan terhadap nutrisi, kontrol pemeriksaan dari dokter urologi, bedah anak, ortopedi, bedah plastik akan dilakukan. Karena ke depan itu akan dilakukan pembuatan vaginoplasty dan anoplasty," kata dia.
Devina dan Devani dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin pada 23 Oktober 2016 dan langsung diobservasi serta mendapatkan perawatan untuk operasi pemisahan.
Devina dan Devani merupakan bayi kembar siam jenis dempet bagian bawah pinggih dan beberapa kelainan yang dimiliki keduanya adalah organ usus besar dan rektum yang menyatu dan keduanya tidak memiliki usus.