REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengancam akan membubarkan Liga 1 2017 jika masih ada yang menghambat berjalannya kompetisi nasional. Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi menegaskan hal tersebut, menyusul persoalan pemain asing yang dinilai ilegal oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) lantaran bermain di Indonesia tanpa Keterangan Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
Edy mengatakan, PSSI bersama peserta Liga 1 dan operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB), bukan tak tahu syarat penting Kitas dan Imta bagi pesepakbola asing yang merumput di Tanah Air. Akan tetapi, kata dia, agar BOPI juga paham tentang rentang waktu kepengurusan Kitas dan Imta di Keimigrasian maupun di Kementerian Ketenaga Kerjaan (Kemenaker).
“Saya akan ambil keputusan sekarang. Kalau disepakati, apakah setuju kalau Liga 1 ini saya hentikan masalah Kitas (dan Imta) ini selesai?," kata Edy kepada wartawan, usai gelaran ulang tahun federasi nasional ke-87, di markas PSSI, Jakarta, Rabu (19/4). Jawaban Edy tersebut, menanggapi pertanyaan tentang teriakan BOPI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menganggap PSSI bersama LIB melanggar komitmen bersama dalam rekomendasi Liga 1.
BOPI mendesak PSSI dan LIB taat komitmen rekomendasi, agar tak memainkan pemain asing yang belum punya Kitas dan Imta. BOPI mencatat ada 25 pemain asing di 11 dari 18 klub peserta Liga 1, yang belum punya Kitas dan Imta. Para pemain tersebut, sembilan nama di antaranya, merupakan pemain bintang milik delapan klub papan atas di Liga 1.