REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satu dari tiga korban meninggal dunia dalam tabrakan beruntun di Jl Raya Puncak, tempatnya di turunan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, seorang kepala desa bernama Dadang. Korban adalah Kades Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Sedangkan dua korban meninggal lainnya yaitu Okta Riyansyah Purnama Putra (26) warga Jl Rawan 8 No 634 Kelurahan Lebak Gajah, Kecamatan Sematang Borong, Kota Palembang dan Jainudin warga Babakan Lebak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Sementara itu, korban luka berat yaitu pengendara sepeda motor Vixen (identitasnya belum diketahui), Aris Ris Beni(16) warga Tangerang, dan Siful Bahri (33) warga Jl Menteng Atas Selatan II Jakarta Selatan.
Sedangkan korban luka ringan yaitu Hsanudin (21) warga Tangerang, Tommy Gunawan warga Kota Bogir, dan Nana Darus warga Kabupaten Bogor. "Korban luka berat masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus.
Diduga bus HS mengalami rem blong lalu menyeruduk lima mobil dan tiga sepeda motor di Jl Raya Puncak, tempatnya di turunan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Akibat kecelakaan tersebut tiga orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan tiga lainnya luka ringan.
Peristiwa tersebut terjadi Sabtu (22/4) sekitar pukul 17.15 WIB. "Jajaran Satlantas Polres Bogor masih terus menangani peristiwa kecelakaan tersebut. Untuk sementara korban meninggal dunia tercatat tiga orang," kata Yusri.
Kecelakaan maut tersebut, kata Yusri, terjadi saat Bus HS meluncur dari arah puncak menuju Gadog. Saat melintasi jalan menurun, bus tersebut diduga mengalami rem blong sehingga menabrak mobil Nissan Livina dan dua sepeda motor. Setelah itu bus terus bergerak dan menabrak Daihatsu Alya, Toyota Avanza, sebuah angkot, dan sedikitnya tiga sepeda motor yang ada di depannya.
"Setelah menabrak sejumlah mobil dan motor bus berhenti di tengah jalan dengan posisi melintang dan megarah ke barat. Upaya evakuasi masih terus dilakukan. Identitas korban meninggal dan luka-luka masih didata polisi," ujar dia.