Ahad 23 Apr 2017 00:51 WIB

PDIP Akui Kubu Anies-Sandi Lebih Jago Mengelola Isu

Rep: Ali Mansur/ Red: Angga Indrawan
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengakui kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih jago dalam mengelola isu dibanding kubunya. Mulai dari isu tujuh program hingga isu sentimen. 

Dia menilai pengelolaan isu menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djaror Saiful Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. "Bagi kami dalam Pilkada ada tiga hal penting yaitu figur atau aktor, mesin politik, dan pengelolaan isu. Sementara mereka (kubu Anies-Sandi) lebih jago dalam pengolahan isu. Termasuk isu sentimen yang disampaikan mereka," jelas Masinton, saat menjadi narasumber dalam diskusi di Warung Daun, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).

Meski demikian, kata Masinton, menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam Pilkada. Namun bagi dia yang terpenting adalah masyarakat Jakarta harus diuntungkan dari semua itu. Oleh karena itu pihaknya juga berharap agar Anies-Sandi bisa duduk bersama Ahok-Djarot dalam menata kota Jakarta ke depannya.

Selain itu, Masinton juga meminta kepada Anies-Sandi yang bakal dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk merealisasikan janji-janjinya. Apalagi tujuh program yang digembor-gemborkannya tersebut sangat dinanti oleh warga Jakarta. Salah satunya adalah program perumahan dengan DP nol rupiah.

"Bagaimanapun juga programnya itu harus dibuktikan bukan hanya disampaikan saja," ungkapnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement