Selasa 25 Apr 2017 16:31 WIB

Kasus Malaria di Sukabumi Tertinggi di Jabar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kasus penyakit malaria di Kabupaten Sukabumi disebut tertinggi di Jawa Barat. Terlebih, hingga kini masih terdapat kasus malaria indigenous atau lokal di wilayah tersebut.

‘’Dari data kasus malaria, Sukabumi menempati peringkat pertama di Jawa Barat,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara kepada Republika.co.id, Selasa (25/4).

Ia menerangkan di Jabar ada empat wilayah yang masih banyak kasus malaria terutama kasus lokal atau indigenous yakni Kabupaten Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi.

Rika mencontohkan, pada rentang Januari hingga Februari 2017 tercatat sebanyak sebelas warga Sukabumi yang terkena malaria. Rinciannya lanjut dia sebanyak enam kasus pada Januari dan lima kasus pada Februari.

Sementara kasus malaria pada Maret masih dalam proses pendataan dari Puskesmas dan rumah sakit. Sebenarnya lanjut Rika, kasus malaria di Sukabumi mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada 2015 lalu kasus malaria yang tercatat sebannyak 111 kasus. Jumlah tersebut menurun pada 2016 lalu yakni sebanyak 75 kasus malaria.

Diterangkan Rika, kasus malaria tersebut sebagian besar impor dari daerah lain. Dalam artian lanjut dia warga Sukabumi terkena gigitan nyamuk malaria yakni Anopheles saat bekerja atau tinggal di luar daerah seperti Aceh atau Papua.

Misalnya pada 2016 lalu terang Rika, dari 75 kasus malaria sebanyak 27 kasus indigenous atau lokal dan sebanyak 39 impor serta 9 kasus penyakit kambuh. Sementara kasus malaria lokal ditemukan di daerah Kecamatan Cibitung, Ciracap, Lengkong, Taman Jaya Kecamatan Ciemas dan Kecamatan Tegalbuleud.

Fenomena kasus malaria lokal ini lanjut Rika, menunjukkan wilayah Sukabumi belum terbebas dari vektor nyamuk malaria. Padahal ungkap dia Pemprov Jabar menargetkan pada 2020 mendatang tidak ada lagi kasus malaria lokal.

Sementara target nasional yakni pada 2030 mendatang. Fakta ini lanjut Rika menyebabkan Sukabumi menjadi salah satu daerah di Jabar yang menjadi ganjalan dalam pencapaian bebas kasus malaria lokal.

Oleh sebab itu lanjut dia pemkab kini tengah berupaya menggencarkan kegiatan penyuluhan dan penanganan penyakit malaria.‘’ Terutama dengan menggiatkan gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tengah masyarakat,’’ ungkap Rika.

Kegiatan ini tutur dia diperlukan karena daerah penyebaran malaria biasanya kotor seperti di kawasan bekas tambak atau lagoon di pesisir pantai Sukabumi. Upaya lainnya tambah Rika dengan melakukan modifikasi lingkungan. Contohnya kawasan bekas tambak ikan diubah menjadi taman atau lapangan sepak bola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement