Rabu 26 Apr 2017 07:32 WIB

TGB: Enam Tokoh Perubahan Republika Berkontribusi di Bidangnya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
 Tokoh Perubahan Republika 2016 berfoto bersama Menteri dan Pejabat Negara saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tokoh Perubahan Republika 2016 berfoto bersama Menteri dan Pejabat Negara saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Muhammad Zainul Majdi, memberi apresiasi tinggi kepada keenam tokoh peraih Tokoh Perubahan Republika tahun ini. Ia menilai, keenam tokoh itu amat patut mendapat apresiasi atas kerja ikhlasnya bagi Indonesia.

"Keenam-enamnya menurut saya memang sangat pantas," kata Zainul yang ditemui usai menghadiri Tokoh Perubahan Republika, Selasa (25/4).

Pria yang akrab disapa Tuanku Guru Bajang (TGB) merasa, enam tokoh itu telah banyak berkontribusi di bidangnya masing-masing, baik jalur pemerintahan, pemberdayaan ekonomi maupun pengembangan masyarakat. Zainul menekankan, memang seperti itu seharusnya memotret perubahan yang terjadi, sehingga perubahan seakan tidak cuma di Jakarta dan kota-kota besar saja.

Baca: Tokoh Perubahan, TGB: Pilihan Republika Selalu Tepat dan Reflektif

Perubahan memang ada di setiap sudut dan terdapat warga-warga yang kerja tanpa mendapat liputan media, promosi dan benar-benar demi membangun masyarakat. Karenanya, ia berharap Tokoh Perubahan Republika harus terus dirawat setiap tahun, dan tentu dipastikan agar terus terlaksana.

"Agar ada ruang kita mengapresiasi saudara-saudara kita yang bekerja luar biasa, dalam kesunyian tanpa publikasi, dengan keikhlasan dan saya rasa itu yang paling subtantif, saya sangat mengapresiasi," ujar Zainul.

Enam tokoh Perubahan Republika 2016 adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Pendiri Koperasi Tani Maju Bersama Artim Yahya dan Pendiri BMT Beringharjo Mursida Rambe. Ada pula Pendiri Wardah Cosmetics Nurhayati Subakat, Pendiri Universitas Amikom M Suyanto dan Pendiri Yayasan Bumi Sehat Robin Lim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement