Selasa 02 May 2017 23:31 WIB

Dampak Kesehatan pada Anak-Anak yang Mendengkur

Red: Ani Nursalikah
Anak tidur.
Foto: pixabay
Anak tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Penelitian baru dari Monash University mengungkapkan, kebiasaan mendengkur pada anak-anak tidaklah berbahaya, namun mungkin menimbulkan implikasi kardiovaskular, neurokognitif dan perilaku dalam jangka panjang.

Sekitar 30 persen dari anak-anak mendengkur, dengan anak-anak usia pra-sekolah cenderung lebih terpengaruh daripada anak-anak berusia lebih tua. Sekitar lima persen dari anak-anak akan menderita apnea tidur obstruktif (OSA), kondisi di mana saluran udara saat tidur terhambat sejenak, kadar oksigen dalam darah turun dan tidur pun terganggu.

Sebagian besar orang tua di Australia percaya bahwa dengkuran anak mereka tidak berbahaya dan sesuatu yang akan hilang dengan sendirinya.

Profesor Rosemary Horne dari Monash dan timnya mempelajari 136 anak berusia 7-12 tahun dan 128 anak berusia 3-5 tahun untuk memeriksa konsekuensi mendengkur dan OSA. Anak-anak ini kemudian ditindaklanjuti tiga sampai empat tahun kemudian untuk memeriksa efek pengobatan atau resolusi gejala.