Sabtu 01 Apr 2023 00:30 WIB

Jangan Disepelekan, Anak Kecil Sering Mendengkur Harus Dicari Penyebabnya

Anak-anak juga bisa mendengkur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak balita sedang tidur (ilustrasi). Anak juga bisa mendengkur saat tidur. Konsultasikan ke dokter jika anak sering mendengkur.
Foto: Republika/M Syakir
Anak balita sedang tidur (ilustrasi). Anak juga bisa mendengkur saat tidur. Konsultasikan ke dokter jika anak sering mendengkur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan mendengkur saat tidur sering kali dianggap masalah sepele. Padahal, mendengkur atau disebut sebagai obstructive sleep apnea (OSA) merupakan salah satu gangguan bernapas yang berbahaya bagi kelangsungan hidup seseorang.

Dokter spesialis telinga hidung tenggorok-konsultan Fauziah Fardizza menjelaskan bahwa OSA adalah gangguan bernapas pada saat tidur yang ditandai dengan mendengkur keras diikuti berhentinya jalan napas (apnea) selama 10 detik sehingga terdapat penurunan kadar oksigen di tubuh sebanyak empat hingga lima persen. Selain orang dewasa, OSA juga banyak diderita anak-anak.

Baca Juga

Pada anak-anak, OSA bisa bisa dikategorikan menjadi dua kelompok yakni occasional snoring, di mana mendengkur hanya sesekali dan frekuensinya kurang dari tiga kali per pekan. Lalu, ada habitual snoring, saat anak sudah sering mendengkur atau frekuensi mendengkurnya lebih dari tiga kali per pekan.

"Jadi memang orang tua punya peran penting untuk waspada pada kebiasaan anak tidur anak, jika memang sering mendengkur dan indeks massa tubuhnya masuk kategori obesitas itu sudah harus dikonsultasikan ke dokter," kata dr Fauziah dalam diskusi peluncuran Klinik Mendengkur di Brawijaya Hospital Jakarta, Sabtu (18/3/2023).

Lantas bagaimana cara mengenali gejala OSA pada anak? Dokter Fauziah menjelaskan bahwa anak yang menderita OSA akan mengalami beberapa gejala pada siang hari dan malam hari.

Pada siang hari, anak sering kali hiperaktif, susah mengontrol emosi dan mudah marah, sering tertidur di kelas, hingga sulit fokus akibat tidur tidak nyenyak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement