Rabu 03 May 2017 22:01 WIB

Kernet Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Puncak Ditemukan di Jakarta

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham
Tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun di Jalan Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun di Jalan Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur berhasil menemukan orang yang diduga kernet bus Kitrans yang mengalami kecelakaan di Jalur Puncak Cianjur. Kernet bus ini akan menjadi saksi kunci dalam pengungkapan kasus kecelakaan yang menewaskan sebanyak 12 orang warga. Sebab, sopir bus dalam kejadian tersebut meninggal dunia.

Sebelumnya, keberadaan kernet bus pariwisata ini tidak terlacak dalam data korban kecelakaan di rumah sakit. ''Pada Rabu (3/5), sekitar pukul 19.15 WIB, penyidik Unit Laka Polres Cianjur telah berhasil menemui orang yang mendampingi sopir atau diduga kernet Bus Kitrans,'' ujar Kasat Lantas Polres Cianjur AKP R Erik Bangun Prakasa kepada wartawan.

Nama kernet bus itu yakni Junaedi bin Muhasim (35 tahun) warga Jalan Kedoyaraya RT 03 RW 06 Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebonjeruk, Jakarta Barat.

Erik mengungkapkan, kernet bus tersebut ditemukan berawal pada saat tim penyidik laka Polres Cianjur mendatangi Rumah keluarga almarhum sopir bus Kitrans B 7057 BGA, Suyono. Di mana kata dia dialam kesempatan itu didapatkan informasi bahwa Junaedi mendampingi Suyono.

 

Erik menuturkan, antara Junaedi dengan almarhum sopir bus Suyono masih ada hubungan keluarga. Bahkan, kata dia, Junaedi ternyata ada di dalam rumah dalam kondisi mengalami luka pada bagian punggung dan rusuk.

Saat ini, kata Erik, Junaedi bersama dengan tim penyidik laka Polres Cianjur tengah dalam perjalanan dari Jakarta menuju Cianjur. Khadiran kernet bus ini sambung dia untuk diproses serta dimintai keterangannya dalam proses penyidikan lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement