REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan, resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari menyatakan tentang peneguhan kedaulatan bangsa. Resolusi tersebut dicetuskan saat situasi Indonesia menghadapi fase kritis.
"Kalau tidak ada resolusi jihad dan gagal proklamasi maka negara Indonesia bisa tidak tumbuh sehat," ujar Din, saat seminar Pemikiran KH Hasyim Asy'ari, di Gedung Nusantara V, Jakarta, Sabtu (6/5).
Kemudian, resolusi jihad juga sebagai sebuah pengukuhan kejiwaan bangsa, di mana saat itu sebagai bangsa yang baru merdeka. Sebab itu, kemenangan 10 November atas penjajah sangat penting.
Selanjutnya, Din mengatakan, resolusi jihad juga meneguhkan tentang keagamaan dan Keindonesiaan. Termasuk Keislaman dan kebangsaan. Sebab itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan, tidak ada pemisahan antara agama dan politik serta agama dan negara.
Pancasila, kata Din, merupakan landasan untuk mengayomi semuanya. "Pancasila adalah jalan tengah," katanya.
Din juga mengingatkan agar berkompetisi dengan sehat. Din tidak menginginkan kompetisi bebas yang mengarah kepada liberalisme.