REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, pada Kamis, (11/5) pukul 15.51 WIB wilayah Jawa Barat bagian Selatan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis menunjukkan bahwa, gempa bumi ini berkekuatan 5 skala Richter (SR) dan tidak berpotensi tsunami.
“Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,84 Lintang Selatan, 107,07 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 85 kilometer arah Barat Daya Kota Garut, Jawa Barat dengan kedalaman hiposenter 65 kilometer," kata Daryono melalui siaran pers, Kamis (11/5).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan dengan Intensitas I-II SIG-BMKG atau II-III MMI di wilayah Garut, Sukabumi, Sukanegara, Pengalengan, dan Muaragede. Guncangan lemah juga dilaporkan dirasakan di Bogor dan Citeko. Daryono juga menyampaikan, gempabumi ini tercatat oleh peralatan BMKG di beberapa daerah tersebut. "Beberapa orang dilaporkan merasakan adanya guncangan gempabumi," ungkap Daryono.
Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempabumi ini memiliki kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di Selatan Jawa Barat.
Hasil pemantauan BMKG selama satu jam pasca terjadinya gempa bumi belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu, kepada masyarakat pesisir Selatan Jawa Barat dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.