REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Belakangan ini warga Tasmania telah menyaksikan pertunjukan cahaya yang tidak ada tandingannya di langit mereka, mulai dari semburat warna merah muda yang berpendar ketika matahari terbit hingga warna orange menyala ketika matahari terbenam. Semua ini terjadi berkat bantuan kecil dari hujan.
Semburat warna warni ketika matahari terbit maupun terbenam disebabkan karena cahaya dari matahari disebarkan melalui atmosfir.
Meteorolog Rachel McLnerney dari Biro Prakiraan Cuaca (BoM) Australia menjelaskan pada saat sinar matahari menembus sudut bawah melalui atmosfer, warna biru di spektrum cahaya menjadi semakin memudar. “Cahaya itu terdiri dari sejumlah panjang gelombang yang berbeda dan saat cahaya Matahari melewati atmosfer kita, kita mendapatkan apa yang disebut hamburan partikel-partikel cahaya itu," katanya.
"Pada siang hari, ketika Matahari lebih vertikal di atas kita, kita memiliki semburan partikel yang lebih sedikit.
“Pada malam hari dan di pagi hari ketika matahari berada pada sudut yang lebih rendah hamburan itu akan terpancar ke jarak yang lebih luas di atmosfir.
“Itu artinya akan ada lebih banyak cahaya berwarna biru yang akan tersebar dan kita akan mendapatkan lebih banyak warna merah muda dan merah di spektrum pelangi.”
Pada musim dingin di Tasmania, cahaya sinar matahari terbenam dan terbit yang cerah sedikit lebih umum dan itu terjadi karena adanya tambahan hujan. “Pada musim dingin kita bisa melihat ‘cold front’ atau batas massa udara dingin yang menggantikan massa udara hangat bergerak lebih sering daripada yang kita temui pada musim panas,” papar McInerney.
“Pada kondisi seperti itu kita memiliki potensi turun hujan yang lebih besar untuk mencurahkan partikel apapun yang ada di atmosfir kita biasanya akan lebih sering memiliki atmosfir yang lebih jernih di dekat permukaan dan itu yang memicu lebih banyak sinar terang dari cahaya matahari terbit maupun cahaya matahari terbenam.”
“Kemungkinan salah satu dampak utama dalam hal kejernihan dan cemerlangnya cahaya matahari terbit atau matahari terbenam sebenarnya adalah kejernihan atau kebersihan dari udara,” katanya.
Udara di Tasmania yang bersih menjadikan matahari terasa lebih menyengat pada musim panas ketimbang panas yang sebenarnya dan itu juga memberikan kita cahaya matahari terbenam yang lebih kelam warnanya. “Jika terdapat banyak partikel di atmosfir, seperti debu atau kabut, maka warna-warnanya akan memudar,” kata McInerney.
Tapi ketika cahaya matahari mungkin sedikit kurang pekat warnanya, hari yang berkabut masih dapat memberi anda pertunjukan warna yang bagus di angkasa. “Hal lain yang bisa anda dapatkan jika anda memiliki kabut yang sangat tinggi di atmosfir, begitu matahari telah terbenam, hal itu dapat memicu lebih banyak sisa kemilau cahaya di langit pada saat matahari terbenam,” tambahnya.
“Sisa kemilau cahaya matahari terbenam itu bisa cukup indah.”
Diterjemahkan pukul 10:00 AEST 11/5/2017 oleh Nurina Savitri dan lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini