Jumat 12 May 2017 11:28 WIB

Brasil Umumkan Berakhirnya Status Darurat Zika

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Petugas membasmi sarang nyamuk Aedes aegypti yang diduga menyebarkan virus zika di Brasil.
Foto: AP/Felipe Dane
Petugas membasmi sarang nyamuk Aedes aegypti yang diduga menyebarkan virus zika di Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pemerintah Brasil mengumumkan berakhirnya status darurat nasional terkait wabah virus zika. Jumlah kasus zika di Brasil turun sebanyak 95 persen dalam kurun waktu antara Januari hingga April tahun ini, jauh berkurang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Ada 7.911 kasus Zika dari Januari hingga April tahun ini, dibandingkan dengan 170.535 kasus yang dilaporkan bersamaan pada tahun lalu," kata Kementerian Kesehatan Brasil, dalam sebuah ppernyataan dikutip BBC, Jumat (12/5).

Tidak ada korban jiwa yang terkait dengan wabah virus tersebut, yang telah dilaporkan di tahun ini. Sementara tahun lalu, delapan orang dinyatakan meninggal dunia di Brasil akibat zika.

Virus ini dikaitkan dengan efek kelahiran bayi dengan bentuk kepala kecil atau microsefalus. Ancaman tersebut mencapai puncaknya saat Brasil siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah terlebih dahulu mengumumkan berakhirnya status darurat internasional zika pada November tahun lalu. Virus zika telah menyebabkan cacat lahir yang parah di hampir 30 negara.

Meski virus ini banyak disebarkan oleh nyamuk, virus zika bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual. Diketahui hanya satu dari lima korban terinfeksi zika yang akan merasakan gejala serius, termasuk demam, ruam, dan nyeri sendi.

Kasus zika pertama kali diidentifikasi pada monyet di Uganda pada 1947. Sedangkan kasus zika pada manusia pertama kali terdeteksi di Nigeria pada 1954, dan menyebar lebih lanjut di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik.

Pada Mei 2015, Brasil melaporkan penyebaran wabah zika dengan cepat. Karena tidak ada pengobatan, satu-satunya pilihan adalah mengurangi risiko digigit nyamuk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement