Senin 15 May 2017 15:44 WIB

Internet Pemprov DKI Dimatikan Selama Dua Jam

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
 Aktivitas para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI , Balai Kota, Jakarta,
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI , Balai Kota, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dian Ekowati mengatakan situs pelayanan masyarakat di Pemprov DKI Jakarta menggunakan jaringan lokal yang sudah dilindungi firewall. Ia berharap pelayanan menggunakan situs tersebut dapat berlangsung.

"Untuk hari ini di komputernya, begitu mereka mau masuk atau menggunakan internet kita sudah siapkan informasi memang internet sedang kita tutup, agar saudara melakukan back up (pencadangan) dulu terhadap data file dan database yang ada di aplikasi mereka," ujar Dian di Balai Kota, Senin (15/5).

Internet ini ditutup sekitar selama dua jam. Selain itu, pencadangan (back up) data file dan database dapat selesai dalam waktu sekitar dua atau tiga jam, tergantung banyaknya data yang harus dicadangkan.

"Satu hari ini kita tutup mungkin agak siangnya kita buka lagi (akses internetnya)," katanya.

Sisi lain, ia mengatakan jaringan Pemprov DKI Jakarta memiliki antivirus yang dapat menangkal virus. "Server harus dipatching (ditempel) dan dipasang antivirus. Kalau mereka tidak dipatching (ditempel) dan tidak punya antivirus kita sudah kasih tahu mereka bisa datang ke Dinas Kominfo (Jakarta) untuk dibantu bagaimana melakukan patching dan bagaimana memasang antivirusnya untuk server-servernya," ujarnya.

Antivirus ini bukan produk kerja sama dengan pihak lain, tetapi memang sudah ada di server.

"Kita memang ada antivirusnya. Kalau server yang sudah menggunakan jaringan dinas kominfo itu antivirusnya sudah otomatis selalu kita perbarui. Tetapi banyak juga server yang maksudnya tidak menggunakan server jaringan kita. Server windows termasuk windows yang lama-lama, mereka harus lakukan patching dan pemasangan antivirus sendiri. Kalau nggak bisa, bisa datang ke Dinas Kominfo dan kita siapkan timnya (untuk mempatching dan memasang antivirus tersebut)" ujarnya.

Sebelumnya, serangan ransomware Wannacry mengguncang dunia sejak Jumat (12/5). Diperkirakan 100 negara terkena serangan ini, salah satunya Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement