Selasa 16 May 2017 14:52 WIB

Sejumlah Tokoh Lintas Agama Temui Presiden

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Helmi Faisal
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Helmi Faisal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini menerima kunjungan sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta. Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmi Faisal Zaini menyampaikan, dalam kesempatan ini akan dibahas terkait perkembangan situasi nasional. 

Selain itu, pertemuan yang melibatkan tokoh lintas agama ini juga akan membahas upaya untuk merekatkan kembali kebersamaan antar pemeluk agama. "Membahas perkembangan situasi nasional dan memupuk kembali kebersamaan antar pemeluk agama," kata Helmi saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/5). 

Menurut dia, perbedaan pandangan yang terjadi ini merupakan dampak dari ekspresi kebebasan yang ada. Padahal, seharusnya ekspresi kebebasan dapat melahirkan dan memperkuat persatuan. 

"Kami menduga karena hari ini ekspresi kebebasan itu melahirkan perdebatan yang melelahkan, padahal harusnya melahirkan persatuan, mempererat ukhuwah," tambahnya.  

Lebih lanjut, ia mengatakan diperlukan pemetaan penyebaran paham yang mengganggu ideologi Pancasila dan juga NKRI. Nantinya, daerah-daerah yang diduga menjadi kantong penyebaran paham yang tak sejalan dengan Pancasila harus ditangani lebih lanjut.

Berdasarkan hasil survei, penyebaran paham radikal justru berada di wilayah kampus dan juga perkotaan. Helmi juga menyebut khutbah di masjid-masjid BUMN justru bernada keras. "Daerah-daerah yang memerlukan penanganan harus ada terapinya. Kampus, masyarakat perkotaan. Justru tidak kita temukan di masyarakat pedesaan. Khutbah Jumat di pedesaan tidak ada yang nada keras," ujarnya. 

Selain itu, dalam pertemuan ini juga akan dibahas terkait masalah ekonomi nasional, seperti penguasaan aset dan lainnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement