Selasa 16 May 2017 18:18 WIB

Luhut Buka Karpet Merah untuk Investor

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) menyalami awak kapal sebelum memberikan arahan dalam Musyawarah Perencanaan Pengembangan (Musrenbang) Bersama Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang diikuti Gubernur, Bupati/Wali Kota dan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dari kedua wilayah, di KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Bitung, Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (7/4).
Foto: Antara/Embong Salampessy
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) menyalami awak kapal sebelum memberikan arahan dalam Musyawarah Perencanaan Pengembangan (Musrenbang) Bersama Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang diikuti Gubernur, Bupati/Wali Kota dan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dari kedua wilayah, di KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Bitung, Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan berjanji akan membukakan karpet merah bagi pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan kepada lebih dari seribu pelaku usaha pelabuhan, maritim, dan logistik yang berasal dari 50 negara pada pekan lalu di bali. 

"Saya akan membukakan karpet merah kepada siapapun yang ingin berinvestasi di Indonesia. Saat ini beberapa BUMN pelabuhan di Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan di Asia dan Eropa untuk pengelolaan pelabuhan," kata dia dalam keterangan, Selasa (16/5). 

Menurut dia, terbukanya peluang investasi di Indonesia karena semakin kuatnya konekvititas antarpelabuhan di Tanah Air. Dengan program tol laut, lalu lintas logistik antarpulau menjadi lebih mudah dan terjangkau. Hal tersebut membuat harga bahan pokok mampu menurun di daerah-daerah terpencil. 

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan harga bahan-bahan pokok di pulau-pulau terpencil yang telah dimulai sejak tahun lalu. Upaya tersebut mampu menurunkan harga barang lebih dari 20 persen," lanjut dia. 

Luhut mengatakan, penurunan tersebut karena semakin terhubungnya pulau dan pelabuhan dengan program tol Laut. Karenanya, angka penurunan harga tersebut pun diyakini dapat terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kapasitas pengiriman dan bertambahnya rute. 

"Menurunnya harga barang akan menggairahkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Akan memicu berbagai kegiatan ekonomi dan investasi baru," papar dia.

Luhut pun mengapreasiasi kinerja BUMN, terutam di sektor pelabuhan, yang telah mampu membuka peluang ekonomi baru di daerah dengan meningkatkan rute dan layanan bagi pengiriman barang dengan lebih efektif dan efisien. Dia juga menjelaskan pemerintah terus memiliki komitmen terhadap membangun infrastruktur karena pelabuhan merupakan kunci untuk pengembangan ekonomi dunia dan mengembangkan ekonomi di Indonesia. 

"Pelabuhan adalah kunci pengembangan ekonomi. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan lima pelabuhan besar dan lebih dari 100 pelabuhan kecil," ujar dia. 

Pelabuhan besar, menurutnya, akan berfungsi sebagai hub. Sedangkan pelabuhan kecil akan menjadi pendukung hub. Dengan begitu barang dari dan ke luar negeri dapat diambil dari pelabuhan kecil dan dikirimkan atau diterima dari luar negeri melalui pelabuhan besar sebagai hub. 

"Kerja sama dan kolaborasi antarpengelola pelabuhan merupakan kunci untuk mengundang investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement