Selasa 16 May 2017 19:47 WIB

Purwakarta Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Jaringan PDAM

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pipa PDAM (ilustrasi)
Foto: Wordpress
Pipa PDAM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta membangun jaringan pipanisasi air bersih, sejauh 40 kilometer. Jaringan tersebut, mulai dari Jatiluhur hingga ke wilayah timur Purwakarta, yakni Kecamatan Cibatu. Dengan adanya jaringan ini, pada 2018 mendatang seluruh industri di daerah ini harus menggunakan air PDAM.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, selama ini seluruh industri di Purwakarta menggunakan air bawah tanah. Padahal, penggunaan air bawah tanah itu ilegal. Karena tak ada izinnya. Karena itu, pihaknya berupaya untuk mencari solusi atas permasalahan ini.

"Solusinya, memerluas jaringan pipanisasi PDAM. Supaya, bisa menjangkau seluruh kawasan industri," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (16/5).

Tahun ini, dengan pembiayaan sharing dengan pemerintah pusat, lanjut Dedi, akhirnya teralokasikan anggaran Rp 500 miliar. Anggaran tersebut, untuk menambah jaringan pipanisasi sejauh 40 kilometer. Serta, membeli mesin pompa baru senilai Rp 33 miliar.

Pekerjaan jaringan ini, terus dikebut. Supaya, awal 2018 nanti bisa segera beres. Serta, masyarakat dan industri bisa menikmati air bersih dari PDAM. Dengan begitu, kedepan tidak ada lagi industri yang menggunakan air bawah tanah. Melainkan, mereka harus memanfaatkan air yang telah disediakan pemkab, melalui PDAM.

"Kalau pipanisasi rampung, kita akan setop pemanfaatan air bawah tanah ilegal. Kalau ada industri yang membandel, akan dikenakan sanksi tegas," ujar Dedi.

Dedi menyebutkan, dengan adanya peningkatan modal untuk PDAM ini, diharapkan perusahaan daerah tersebut mampu menambah aset. Pasalnya, sejak 1980 berdiri hingga sekarang, aset PDAM Purwakarta tak bertambah. Jangankan menambah aset, membeli pompa baru juga tak mampu.

Sedangkan, beban biaya setiap bulannya terus meningkat. Dengan kondisi ini, PDAM dinilai tak sehat. Karena itu, pemkab mengalokasikan anggaran mencapai Rp 250 miliar, untuk permodalan perusahaan tersebut. Ditambah lagi dengan bantuan dari kementerian, senilai Rp 250 miliar.

"Kita ingin, kedepan PDAM semakin sehat. Bisa menjadi perusahaan berorientasi pada profit, serta mampu menambah aset," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement