Selasa 16 May 2017 20:31 WIB

Penipuan Lewat Media Sosial Semakin Meningkat

Red: Ani Nursalikah
Facebook. Ilustrasi
Foto: Ubergizmo
Facebook. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah laporan tahunan di Australia menyebutkan adanya peningkatan tajam'penipuan menggunakan sosial media seperti Facebook, dengan korban mencapai 200 ribu orang dengan kerugian 300 juta dolar AS (sekitar Rp 3 triliun).

Laporan yang dibuat oleh Badan Perlindungan Konsumen Australia (ACCC) mengatakan terjadi peningkatan 47 persen penipuan dibandingkan tahun sebelumnya. "Saat ini susah sekali mengetahui siapa yang jujur dan siapa yang penipu." kata wakil kepala ACCC Delia Rickard.

Laporan yang dibuat bersama antara ACCC dan Jaringan Pelaporan Kejahatan Online Australia menunjukkan adanya 200 ribu laporan penipuan tahun lalu, dengan total kerugian mencapai 300 juta dolar AS (sekitar Rp 3 triliun).

Rickard mengatakan dua bentuk penipuan yang paling banyak terjadi adalah kencan online, dan penipuan jual beli. Sekitar 30 persen korban penipuan dalam soal kencan online, yaitu sebanyak 1352 orang mengatakan mereka menjalin kontak lewat sosial media, khususnya Facebook.