REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman beberapa hari lalu sempat irit bicara kepada media. Djadjang pernah mengatakan, dia puasa bicara dulu kepada publik karena terjadi banyak salah kaprah ketika berita sudah beredar terutama dengan Bobotoh Persib.
Saat konferensi pers jelang laga Persib melawan Pusamania Borneo FC, di Graha Persib, Djadjang menjelaskan dirinya belakangan banyak diam bukan berarti menutup diri. Tapi lebih untuk menjaga fokus dirinya dan pemain Persib lain jelang menghadapi pertandingan.
"Ada yang bilang saya mogok bicara. Tidak, buktinya saya tetap hadir di sini (konferensi pers). Karena saya sebelumnya terlalu banyak bicara. Bahkan Essien saja heran melihat saya setiap hari bicara kepada media," kata Djadjang, Jumat (19/5). Djadjang mengatakan, bahwa Essien memberinya masukan kalau menjaga ritme untuk bicara kepada publik.
Di Eropa kata dia tidak seperti di Indonesia di mana pelatih sangat terbuka untuk media. "Essien bilang di sana (Eropa) tidak seperti itu. Biasanya saya bicara seperti makan obat, tiga kali sehari," ujar Djadjang, disambut tawa peserta konpers.
Djadjang berjanji tetap akan terbuka kepada media, tapi tidak sesering biasanya. Hal itu juga ia berlakukan untuk pemain Persib supaya tidak terus-menerus diekspose media. Menurut Djadjang terkadang hal itu membuat konsentrasi untuk pertandingan terganggu.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook