REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Ribuan santri pondok Pesantren Sukamiskin dan warga di daerah Jalan Pasantren, Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik menggelar kegiatan imtihan ke 100 tahun, dengan menghadirkan Menteri Sosial, Khofifah Indra Parawangsa dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Ahad (21/5).
Menurut Ridwan Kamil, milad serta imtihan Ponpes Sukamiskin yang seabad ini sekaligus menandakan bahwa Ponpes ini, tertua di Kota Bandung. Namun, saat ini kepengurusan pondok pesantren masih belum dibawah naungan negara. Sehingga, belum mendapatkan anggaran dari negara. Pesantren, masih selalu mengandalkan sumbangan-sumbangan, untuk mengembangkan infrastruktur kesejahteraan pesantren.
"Saya pun terpikirkan untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) Pesantren. Kami akan segera beri dasar hukum, agar mendapatkan anggaran. Mudah-mudahan aspirasi para kyai dapat terealisasi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil dalam sambutannya.
Kang Emil mengatakan, saat ini pun sekitar 12 ribu pesantren berada di Jabar yang terkendala pengelolaan infrastruktur. Kondisi ini, harus menjadi perhatian. Emil pun, menitipkan kepada para santri dan santriwati, serta warga yang hadir untuk selalu menanamkan semangat pesantren pada dua nilai.
"Yakni membela keislaman dan ke Indonesiaan," katanya.
Sementara menurut Mensos RI, Khofifah Indarparawansa, dengan adanya kegiatan milad Ponpes Sukamiskin yang seabad ini, menunjukan bahwa perjuangan dan keteladanan pondok pesantren Sukamiskin mesti menjadi referensi bagi pesantren lain di Kota Bandung.
Karena, kata dia, sangat luar biasa pesantren di Kota Bandung telah mencapai usia seabad. Jadi, tentunya telah memberikan pengorbanan yang luar biasa untuk mencerdaskan anak bangsa. "Kami juga butuh referensi perjuangan keteladanan," kata Khofifah.