Ahad 21 May 2017 18:09 WIB

Peran Strategis Dai dalam Kebangkitan Zakat

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Muhammad Nasir Tajang mengatakan, para dai mempunyai peran strategis dalam kebangkitan Zakat di Indonesia. Karena, menurutnya, para dai tidak hanya bisa membantu meningkatkan pengelolaan zakat tapi juga bisa meningkatkan keimanan umat.

Menurut dia, salah satu indikator keberhasilan penyaluran zakat adalah jika ekonomi umat bisa meningkat. Namun, kata dia, bantuan tersebut gagal jika aspek keimanan dan aspek kegamaan mustahik yang dibantu justru menurun.

"Jadi strategis sekali (peran dai) ini. Karena kami menganggap gagal bantuan zakat kalau misalnya dia gak shalat dan gak puasa, maka gagal. Walaupun ekonominya naik," ujarnya kepada Republika.co.id usai menjadi pembicara dalam seminar bertema "Peran dai dalam pemberdayaan pengeloaan zakat untuk kemakmuran bangsa" di Hotel Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Ahad (21/5).

Dalam acara tersebut, Nasir membekali para dai dari Ikatan Dai Indonesia (IKADI) tentang zakat. Ia berharap sekitar 80 dai dari seluruh provinsi Indonesia tersebut bisa membantu Baznas dalam meningkatkan keimanan umat dan juga pengelolaan zakat. "Jadi di sini peran-peran dai yang sangat kita harapkan. Jadi di sisi pembinaan ekonominya merupakan skill Baznas, tapi dari sisi kegamaannya moralitasnya kita butuh orang yang punya pengalaman untuk membina," ucapnya.

Sementara, Ketua Umum PP IKADI Prof Ahmad Satori Ismail menuturkan pengelolaan zakat di berbagai daerah di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi, sehingga bisa menolong delapan asnaf yang berhak menerima zakat. "Untuk kebangkitan itu, maka perlu ada peningkatan penghimpunan. Perlu menyalurkan zakat itu secara adil dan baik dan umat Islam yang kaya itu sadar berzakat," katanya.

Tidak hanya sekedar zakat saja, lanjut dia, tapi umat dititipkan harta banyak itu juga harus mengerti kepada siapa saja harus menunaikan zakatnya dan mengerti juga cara menghitung zakat. Karena itu, kata dia, untuk membangkitkan zakat ini perlu peran para dai.

"Para dai juga diharapkan bisa menjadi pendukung badan amil zakat di daerah dan sekaligus juga memiliki kepedulian untuk mengawasi di daerah masing-masing. Maksudnya kalau ada acara penghimpunan dan pendistribusian yang tidak sesuai dengan syariah, para dai ini perlu melakukan satu perbaikan untuk meluruskan itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement