REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang gadis delapan tahun yang terpisah dari ibunya dan kakak perempuannya saat bom bunuh di Manchester Arena dipastikan tewas.
Saffie-Rose Roussos tewas karena luka-lukanya usai menyaksikan konser penyanyi AS Ariana Grande, Senin malam (22/5). "Saffie adalah anak cantik yang sederhana. Semua orang mencintainya," kata Kepala guru di sekolahnya Tarleton Community Primary School, Chris Upton, dilansir Telegraph, Selasa (23/5).
Dalam pernyataannya, Upton mengatakan berita duka itu menyakitkan. "Kabar kematian Saffie dalam serangan mengerikan itu sangat mengjeutkan kami semua. Saya ingin menyampikan duka cita terdalam kepada keluarga dan temannya," kata Upton.
Dia mengatakan saat ini sekolah fokus membantu murid dan staf mengatasi berita mengejutkan ini. Mereka juga meminta bantuan spesialis dari Lancashire County Council.
Orang tua Saffie memiliki toko fish and chip di Leyland, Lancs. Ibu dan kakaknya, Lisa dan Ashlee saat ini dirawat karena luka akibat serpihan bom di rumah sakit terpisah.
Sebelumnya, teman ibunya, Hannah Melling menulis di Facebooknya mengabarkan Saffie hilang. Dia meminta orang-orang membagi informasi tersebut dan membantu mencarinya.
Saffie adalah orang kedua yang dikonfirmasi tewas setelah Georgina Bethany Callander (18 tahun).