Senin 29 May 2017 15:27 WIB

Asap Letusan Mercon Dapat Sebabkan ISPA

 Anggota polisi menata barang bukti petasan yang disita setelah mengerebek pabrik petasan saat gelar perkara di Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta , Kamis (24/12). (Republika/Yasin Habibi)
Anggota polisi menata barang bukti petasan yang disita setelah mengerebek pabrik petasan saat gelar perkara di Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta , Kamis (24/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengimbau masyarakat untuk tidak meletuskan mercon karena asap yang keluar dari letusan itu jika terhirup dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Dampaknya tidak secara langsung, namun dipastikan akan dirasakan tiga hingga tujuh tahun kemudian," kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Syahrizal Antoni di Painan, Senin (29/5).

Ia menerangkan penggunaan mercon juga bisa menciderai bagian tubuh seperti mata, jari, wajah dan bagian lainnya. Agar tidak berdampak negatif, ia mengajak warga tidak menggunakannya terutama oleh anak-anak karena lebih rentan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pesisir Selatan Harianto mengatakan pihaknya akan memastikan tidak ada tempat hiburan beroperasi selama Ramadhan termasuk mengawasi penggunaan mercon.

Meletuskan mercon akan mengganggu ketertiban dan juga dapat mengganggu umat Islam yang sedang beribadah, katanya. "Kami telah menggelar beberapa kali razia penertiban pedagang yang menjual mercon," katanya.

Warga Koto XI Tarusan, Al Amin (30) mengatakan meletuskan mercon pada saat Ramadhan cukup mengganggu terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil. "Apalagi mercon yang berukuran besar. Jangankan anak kecil kami yang dewasa saja kaget," ujarnya.

Ia berharap aparat penegak hukum tidak lengah terkait hal itu sehingga suasana Ramadhan tenang dan tertib.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement