REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Indramayu, tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan penyerapan Bulog Sub Divre Indramayu menjadi menurun. Selain itu, harga beras di pasaran juga menjadi naik.
Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Asep Buhori menjelaskan, untuk gabah kering panen (GKP), harganya berkisar antara Rp 4.000 per kg sampai Rp 5.000 per kg tergantung jenisnya. Seperti misalnya harga GKP jenis muncul di Kecamatan Krangkeng sebesar Rp 4.200 dan GKP jenis IR di Kecamatan Kroya senilai Rp 5.000 per kg.
Sedangkan gabag kering giling (GKG), harganya berkisar antara Rp 5.000 per kg sampai Rp 5.500 per kg tergantung jenisnya. Seperti misalnya harga GKG jenis muncul di Kecamatan Krangkeng yang mencapai Rp 5.000 per kg, GKG jenis kebo di Kecamatan Losarang Rp 5.000 per kg dan jenis IR di Kecamatan Kroya Rp 5.500 per kg.
Harga di tingkat petani itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP). Berdasarkan Inpres No 5 Tahun 2015, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hanya Rp 3.700 per kg dan gabah kering giling (GKG) Rp 4.600 per kg.
"Tingginya harga gabah di tingkat petani saat ini sangat berpengaruh pada penyerapan Bulog (Indramayu),’’ kata Asep, Selasa (30/5).
Asep mengatakan, penyerapan Bulog Indramayu saat ini jadi berkurang dibanding biasanya. Dalam kondisi normal, penyerapan Bulog Indramayu setiap harinya bisa mencapai 500-600 ton setara beras.
"Tapi sekarang rata-rata hanya 200 ton per hari,’’ terang Asep.
Sementara itu, tingginya harga gabah juga berpengaruh pada harga beras di pasaran. Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, harga beras premium kualitas satu naik dari Rp 10.500 per kg menjadi Rp 11 ribu per kg, kualitas dua dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 10.500 per kg dan kualitas tiga naik dari 9.500 per kg menjadi Rp 10 ribu per kg.
Sedangkan harga beras medium kualitas satu naik dari Rp 9.000 per kg menjadi Rp 9.500 per kg, kualitas dua naik dari Rp 8.500 per kg menjadi Rp 9.000 per kg dan kualitas tiga naik dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 8.500 per kg.
"Kenaikan harga beras terjadi sejak sebelum puasa. Penyebabnya karena harga gabahnya juga naik,’’ tutur seorang pemilik kios beras Alaydroes, Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, sejak harga beras naik, penjualan berasnya jadi menurun. Dalam kondisi normal, beras yang dijualnya paling sedikit satu ton per hari. Namun saat ini, beras yang terjual hanya sekitar lima kuintal per hari.