Selasa 30 May 2017 20:33 WIB

Apakah Anda Kecanduan Teknologi?

Kecanduan telepon genggam bisa merusak kemampuan otak.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Kecanduan telepon genggam bisa merusak kemampuan otak.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sudah berapa kali Anda melihat dan mengecek telepon Anda hari ini?

Mungkin juga Anda sedang melihatnya sekarang. Sebelum Anda menolak dibilang kecanduan, inilah beberapa statistik yang perlu dipertimbangkan.

Di Australia, para pria mengecek ponsel mereka lebih banyak daripada pria lain di dunia, rata-rata 45 sampai 46 kali sehari, sedangkan untuk perempuan sekitar 42 kali.

Angka tersebut telah dihitung oleh AntiSocial, sebuah aplikasi yang dikembangkan perusahaan perangkat lunak Melbourne Bugbean, untuk memantau penggunaan jejaring sosial oleh masyarakat. Ini adalah aplikasi gratis tanpa iklan yang hanya tersedia di Android karena pembuatnya mengatakan Apple tidak mengizinkan pemantauan semacam itu. Tapi maksud dari aplikasi ini adalah mendorong orang-orang berhenti mengecek dan meletakkan telepon genggam milik mereka.

Warga Australia menghabiskan sekitar dua jam sehari di sejumlah aplikasi

Menurut pengembang AntiSocial, Chris Eade, pria dan perempuan Australia menghabiskan sekitar dua jam sehari di ponsel mereka, dan itu tidak termasuk menggunakan streaming musik dan video, atau menelepon. Jumlah tersebut murni hanya untuk menggunakan Facebook, browsing di internet, WhatsApp, Instagram, dan Snapchat.

Adam Alter, dari Stern School of Business, telah menulis sebuah buku berjudul Irresistible. Buku ini membahas mengapa kita tidak bisa berhenti mengecek, scrolling, meng-klik dan menonton.

Kepada program ABC Lateline, ia mengatakan sekitar 50 persen populasi orang dewasa memiliki beberapa bentuk perilaku kecanduan."Saya rasa Anda bisa bertanya pada diri sendiri apakah Anda memiliki masalah dan Anda akan tahu," katanya.

"[Orang-orang] merasa hidup mereka dirusak oleh perangkat teknologi, kehidupan sosial mereka, mungkin hubungan mereka dengan orang yang mereka cintai dan teman-teman mereka. Mereka tidak merasakan alam, mereka tidak berolahraga."

Ambang bosan sudah berada di paling bawah

Adam mengatakan smartphone telah mengubah perilaku manusia sehingga kita tidak lagi membiarkan diri kita mengalami kebosanan. "Ambang kebosanan kita telah menurun ke titik terendah, di mana saat Anda akan naik lift selama lima detik, Anda mengecek telepon genggam," katanya.

"Kebosanan sangat penting untuk produktivitas, kreativitas dan gagasan baru, dan jika kita tidak membiarkan diri menjadi bosan, kita tidak akan pernah memiliki gagasan itu."

Adam telah menulis tentang sebuah sekolah swasta di dekat Silicon Valley yang tidak menggunakan teknologi. Secara mengejutkan 75 persen orang tua siswa bekerja di sektor teknologi.

"Anda akan mengira anak-anak mereka akan menjadi pengguna teknologi terbesar. Tapi, yang sebenarnya Anda temukan, justru sebaliknya, banyak para pencinta teknologi ini menolak keberadaan teknologi mendekati anak-anak mereka," katanya.

"Steve Jobs pada tahun 2010 dalam sebuah wawancara mengatakan hal-hal seperti, 'Anda harus menggunakan perangkat ini, tapi kami tidak mengizinkannya di rumah kami dan kami tidak akan membiarkan anak-anak kami menemukannya'. Saat itu ia sedang berbicara soal iPad."

Cara tinggalkan telepon genggam Anda

Katina Michael, dari University of Wollongong's School of Computing and IT, adalah pakar kecanduan online. Ia mengatakan bahwa perusahaan teknologi memiliki banyak jawaban.

"Saya pikir ini sangat munafik," katanya.

"Laptop tidak membuat Anda lebih pintar dan cerdas. Saya pikir perusahaan yang dibicarakan Adam perlu memeriksa ulang etika mereka dan saya pikir anak-anak kita perlu berhenti dijejali cerita yang salah tentang apa yang akan membuat masa depan mereka lebih cerah. Sebagai akademisi, kita punya banyak jawaban."

Profesor Michael mendapat saran ini bagi pecandu teknologi yang ingin menjauhkan dari perangkat teknologi mereka:

"Pikirkan untuk mengganti aktivitas yang Anda lakukan secara online dengan aktivitas nyata, apakah itu untuk berolahraga, bergabung dengan kelompok masyarakat atau cari pekerjaan, atau bicara dengan keluarga Anda, membuat makanan sebenarnya, daripada bermain game membuat makanan," ujar Profesor Michael.

Jika Anda masih mempertanyakan apakah Anda kecanduan atau tidak, bandingkan dengan pengguna terbesar AntiSocial.

"Pengguna terbesar kami saat ini adalah perempuan di Amerika yang menggunakan teleponnya selama 7,5 jam sehari, rata-rata setiap hari," ujar Chris.

"Itu sama dengan pekerjaan full time."

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 30/05/2017. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/apakah-anda-kecanduan-teknologi/8572876
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement