Selasa 30 May 2017 22:17 WIB

Dokter Nusantara Sehat tanpa Listrik dan Jalan Aspal

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (tengah) berfoto bersama sejumlah peserta seusai Upacara Penutupan dan Pelantikan Tim Nusantara Sehat Batch VI di lapangan Pusdikkes Kodiklat TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/5).
Foto: Antara/Humas Kemenko PMK
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (tengah) berfoto bersama sejumlah peserta seusai Upacara Penutupan dan Pelantikan Tim Nusantara Sehat Batch VI di lapangan Pusdikkes Kodiklat TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merry S Purba masih ingat pertama kali menjejakan kakinya di Papua. Dokter yang tergabung dalam tim Nusantara Sehat Angkatan I 2015 ini mengaku terkejut karena wilayah tempatnya bertugas sangat berbeda jauh dari kota-kota besar di Pulau Jawa. 

"Kami tidak menikmati listrik, kekurangan sinyal dan jalan aspal," kata Merry yang ditempatkan di sebuah puskesmas di Kabupaten Boven Digoel, Papua, ketika membagi pengalamannya tergabung dalam tim Nusantara Sehat Angkatan I 2015 di Jakarta, Selasa (30/5). 

Tak hanya itu, sudah dalam beberapa tahun terakhir puskesmas tempatnya bertugas ternyata tak memiliki dokter yang memberikan pelayanan. Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas itu hanya tiga orang. "Bertambah delapan dengan tim saya," kata Merry. 

Dengan segala keterbatasan tersebut, Merry dan timnya di puskesmas pembantu berupaya tetap melaksanakan tugas dengan baik. Pada tahap awal, dia memperbaiki manajemen pelayanan sehingga puskesmas tersebut buka setiap hari. 

Selain itu, setiap bulan ia berjalan kaki ke kampung-kampung sekitar puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan. "Walau jauh tapi senang menjalaninya," ujar Merry. 

Tanpa terasa, dia telah menjalani rutinitas dan pekerjaan ini selama dua tahun. Ketika harus meninggalkan tempatnya bertugas, Merry pun merasa sedih. Warga setempat pun melepasnya sembari menangis. "Mereka mengantarkan kami ke mobil," kata dia. 

Merry mendapatkan penghargaan berharga selama bergabung dengan tim Nusantara Sehat. Dengan terjun langsung menjadi tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan, dia dapat melihat potret Indonesia yang sesungguhnya. 

"Papua ini masih di Indonesia. Kita mengenal negeri kita dari perdalaman," ujar dia. 

Sebanyak 142 tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim Nusantara Sehat batch I 2015 telah menyelesaikan pengabdiannya di puskesmas daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Selama dua tahun, mereka memberikan pelayanan kesehatan. 

Kementerian Kesehatan pun mengapresiasi kerja para tenaga kesehatan ini. Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah Rosyati bersyukur para tenaga kesehatan ini dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

"Sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian dan kerja keras dalam mewujudkan Indonesia lebih sehat," kata Oos.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement