Rabu 31 May 2017 11:59 WIB

Afi, Menag, dan Bimbo Bahas Islam, Pancasila, dan Indonesia

 Grup musik religi Bimbo (Ilustrasi)
Grup musik religi Bimbo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asa Firda Nihaya (Afi), gadis 18 tahun asal Banyuwangi yang dikenal melalui tulisan-tulisannya di media sosial, duduk bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Bimbo dalam sebuah sesi dialog yang disiarkan salah satu stasiun televisi nasional. Tiga orang lintas generasi ini kumpul untuk membahas tema diskusi tentang: Warisan: Islam, Pancasila, dan Indonesia.

Afi melihat Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum. Karena itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia perlu memahami Pancasila untuk kemudian mengamalkannya.

Sementara Menag Lukman mengingatkan, masyarakat Indonesia untuk bersyukur, karena pendahulu bangsa mampu mendapatkan perekat masyarakat Indonesia yang religius dan majemuk, dan itu adalah Pancasila. "Pendiri Bangsa ini dengan bijak mampu menggali sesuatu yang mampu merekatkan kita yang beda ini. Kita harus bersyukur, para pendahalu mampu menemukan Pancasila dari dalam diri bangsa ini," katanya, Selasa (30/5).

Dalam kesempatan itu, Menag membacakan salah satu puisi hasil karyanya bertajuk Agama, Konstitusi, dan Kita. Sementara Menag khidmat dalam bacaan puisi, Grup legendaris Bimbo mengiringinya dengan lantunan lagu Sajadah Panjang Karangan Taufik Ismail.

"Kemerdekaan kita, diraih berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa Penyelenggara negara kita, bersumpah sesuai agamanya saat mulai bekerja Negara kita, berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa tapi mengapa, prahara masih saja bersama kita?" demikian sepenggal puisi yang dibaca.

Adapun Bimbo, mereka lebih banyak berkisah tentang perjalanan grup musiknya, dari yang semula beraliran pop menjadi grup religius Islami. Bimbo mengaku, dalam proses panjang itu banyak dibantu pemeluk agama lain. "Salah satu guru menyanyi kami adalah seorang pendeta Kristen; John FR Pattirane dari Maluku," kenang Bimbo.

sumber : kemenag.go.id
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement