REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan masih fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam momen peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya tercatat terus mengalami peningkatan.
Risma, sapaan akrabnya, menyebut SDM Surabaya terus meningkat yang tercermin dari IPM. Kota Surabaya mulai 2010 merupakan salah satu kota dengan shortfall (kecepatan perkembangan harapan hidup, melek huruf, rata–rata lama sekolah, daya beli) tertinggi di Indonesia, mencapai 80,38. Ia berkomitmen agar SDM Surabaya bisa lebih baik dan bersaing melalui kualitas pendidikan yang unggul serta kerja keras dan disiplin.
"Sudah semaju apapun kota kalau SDM tidak bisa mengiringi kemajuan itu maka tidak ada gunanya," kata Risma kepada wartawan seusai Upacara HJKS ke-724 di Balai Kota Surabaya, Rabu (31/5).
Karenanya, Risma berkomitmen akan memberikan beasiswa kepada pelajar di Surabaya. Pemkot, kata dia, telah menyiapkan ratusan beasiswa untuk pelajar dari keluarga miskin agat dapat mendapat pekerjaan lebih cepat. Beasiswa yang diberikan berupa pendidikan vokasi, siploma 1 dan 3, meliputi keperawatan, perhotelan, pelayaran, perkapalan, desain produk, sistem informasi, teknik informatika, dan keterampilan teknik lainnya, serta pilot. "Saya akan coba kuliahkan anak-anak di kedokteran sekitar 20 anak," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan jumlah anak-anak berprestasi di Surabaya terus meningkat. Pada 2016, sebanyak 6.580 pelajar tercatat meraih prestasi tingkat lokal maupun internasional. Jumlah anak yang berprestasi internasional meningkat lebih dari 62 persen.
Di sisi lain, Risma menilai kemajuan Kota Surabaya merupakan kerja keras dan gotong royong masyarakat dan pemerintah. Ia berpesan kepada warga Surabaya agar tetap bekerja keras, disiplin, dan gotong-royong. Sebab, dengan gotong-royong semua masalah dapat terselesaikan.
"Tanpa kerja keras dan gotong royong, Surabaya tidak akan bisa seperti sekarang. DPRD Surabaya sangat welcome sehingga program di Surabaya lancar. Masyarakat Surabaya diajak bersih-bersih mereka langsung bersih-bersih, pengusaha juga. Itulah yang membuat semuanya menjadi murah di Surabaya semuanya menjadi hemat," ucap alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut.
Dalam sambutannya di upacara HJKS, Risma menyampaikan beberapa pencapaian yang telah dilakukan Pemkot Surabaya. Selama ia menjabat mulai 2010 Pemkot telah membangun 315 kilometer jalan baru. Di antaranya Frontage Road di kedua sisi Jalan Ahmad Yani yang sudah difungsikan. Selain itu, penanggulangan banjir dengan membangun 30 embung serta adanya penurunan luasan banjir 50 persen. Selanjutnya pembangunan Rusun, sejak 2010 telah dibangun 79 blok untuk 4.017 keluarga. Serta pembangunan sarana olahraga di kelurahan-kelurahan sebanyak 346 lapangan.
Menurut Risma, pembangunan jalan baru telah meningkatkan Indeks Harga Properti Residensial secara eksponensial mulai kuartal ketiga 2012 dan kini mencapai 315,42, lebih tinggi dibanding kota-kota besar di Indonesia.
"Pembangunan jalan baru ini diharapkan menjadi keunggulan nyata Surabaya sebagia pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan kawasan Indonesia Timur," harapnya.
Selain itu, wali kota juga menyampaikan tentang upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup di Surabaya. Di antaranya jumlah luasan terbuka hijau yang kini mencapai 7.267 hektare termasuk hutan kota seluas 45 hektare, serta pembangunan 372 taman kota yang menyebar di wilayah kota.
Seusai upacara, Risma juga memberikan penghargaan kepada warga Surabaya dan instansi berprestasi. Di antaranya dokter teladan tingkat Puskesmas, Putat Jaya sebagai juara I pengembangan kelurahan, Kecamatan Benowo sebagai juara I lomba sinergitas kecamatan, RSUD BDH sebagai juara lomba sistem tata kearsipan kategori dinas.