Jumat 02 Jun 2017 06:57 WIB

PLN Groundbreaking PLTMG 50 MW di Sumbawa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
PLN resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Rengat.
Foto: PLN
PLN resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Rengat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri melakukan groundbreaking proyek pembangunan PLTMG Sumbawa yang berlokasi di Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB, pada Kamis (1/6). Pembangkit ini merupakan bagian dari Program 35 ribu Megawatt (MW) yang diusung pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Machnizon mengatakan kehadiran pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sumbawa berkapasitas 50 Megawatt (MW) diyakini meningkatkan keandalan pasokan listrik dan sistem kelistrikan di NTB.

Machnizon menilai, hal ini juga merupakan upaya PLN dalam percepatan peningkatan rasio elektrifikasi, serta pertumbuhan ekonomi NTB.

"Listrik ini menjadi kebutuhan utama masyarakat, oleh karena itu kita harus menyelesaikan proyek ini secara serius agar listriknya bisa segera dinikmati oleh masyarakat," ujar Machnizon, Kamis (1/5).

Machnizon menjelaskan, sistem kelistrikan di Provinsi NTB terdiri atas tiga sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Sumbawa saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 50 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Dengan tambahan 50 MW dari PLTMG Sumbawa, maka pasokan listrik di Sumbawa akan bertambah dua kali lipat.

"Jika Sumbawa dan Bima sudah interkoneksi dengan jaringan transmisi, listrik dari PLTMG Sumbawa ini juga bisa memperkuat kelistrikan Bima," lanjut Machnizon.

Machnizon menambahkan, pembangunan PLTMG Sumbawa ini membutuhkan waktu selama 18 bulan agar dapat beroperasi. Pembangkit ini ditargetkan akan memperkuat Sistem Sumbawa pada Desember 2018. Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi di Sumbawa.

"Investor mau bangun industri atau hotel tidak perlu memikirkan bagaimana listriknya, PLN selalu siap," ujar Machnizon.  

Dengan masuknya PLTMG Sumbawa, dia mengharapkan rasio elektrifikasi di NTB dapat meningkat dari 79,44 persen pada April 2017, menjadi di atas 95 persen pada akhir 2019. "Kalau sudah operasi, listrik ini bisa digunakan untuk melistriki sekitar 110 ribu kepala keluarga," kata Machnizon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement