Sabtu 03 Jun 2017 20:10 WIB

BMKG Deteksi Tujuh Titik Panas di Riau

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMkG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi tujuh titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Sabtu (3/6).

"Tujuh titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen terpantau satelit Sabtu sore pukul 16.00 WIB," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.

Slamet menuturkan tujuh titik panas tersebut terdeteksi di Rokan Hulu dua titik serta lima titik lainnya menyebar di Dumai, Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar dan Kepulauan Meranti.

Secara keseluruhan, pada hari ini terdeteksi sebanyak 12 titik panas di Sumatera. Selain tujuh titik panas di Riau, lima titik panas lainnya menyebar di Sumatera Barat empat titik dan satu titik di Sumatera Utara.

Dari tujuh titik panas di Riau, BMKG memastikan satu diantaranya sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan.

"Satu titik api terdeteksi di Kecamatan Rokan IV Koto, Rokan Hulu," katanya.

Keberadaan titik panas ini tergolong cukup banyak dibandingkan pekan sebelumnya pada Mei 2017. Titik panas di Riau cenderung fluktuatif, namun selalu terpantau satelit dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini disebabkan mayoritas wilayah Provinsi Riau telah memasuki musim kemarau, yang diprediksi mulai terjadi pada awal Juni ini.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger telah menginstruksi kepada jajaran satuan tugas kebakaran hutan dan lahan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau keberadaan titik-titik panas tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement