REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang berasal dari Batak, Sumatera Utara, selalu mendapat stigma berisikan masyarakat beragama non Muslim. Namun, dalam setiap kegiatan adat Batak, mereka juga sisipkan acara-acara bagi mereka yang memeluk agama Islam.

Perkumpulan masyarakat marga Simbolon dalam Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) misalnya, mereka mengadakan acara tabligh akbar bagi mereka yang beragama Islam. Adat istiadat tidak bisa lepas juga dari norma agama dan toleransi antarumat. Salah satunya acara adat, Pesta Bolon.

Ketua PSBI yang juga mantan Anggota DPR RI, Effendi MS Simbolon, mengatakan dalam setiap Pesta Bolon di setiap lima tahun itu, pasti akan selalu ada tabligh akbar. "Nanti tanggal 7 Juni 2017, akan ada tabligh akbar, yang acaranya diketuai oleh Ketua Muslim Simbolon," ujar Effendi saat ditemui di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Ahad (4/6), sore.

Bukan hanya ingin diketahui seluruh Indonesia Batak memiliki kekayaan budaya, tetapi ia memaparkan, PSBI juga ingin memperlihatkan toleransi agama yang baik di lingkungan Batak. Adat Batak yang terselip sepanjang Pesta Bolon, juga mengikutsertakan anggota PSBI yang beragama Islam.

Effendi juga menceritakan bagaimana masyarakat Samosir saling menghargai antaragama. Menurut dia, jangan sampai hebohnya isu agama yang ada di ibu kota, berdampak pada kerukunan beragama di daerah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Pelaksana Pesta Bolon, Corry Simbolon, mengungkapkan pentingnya untuk Indonesia mengetahui bagaimana kayanya budaya Batak. "PSBI ingin seluruh rakyat Indonesia mengetahui secara mendalam tentang adat istiadat yang ada di wilayah Batak, Sumatera Utara," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika