REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berabad-abad, masjid ini mengalami beberapa kali perbaikan. Adapun strukur terkininya merupakan desain ulang karya arsitek Eugenio Valzania dan Mario Rossi masing-masing pada 1929 dan 1945. Jauh sebelumnya, para penguasa Muslim juga ikut memperindah Masjid Abu Abbas al-Mursi.
Misalnya, pada 1775 seorang tokoh Muslim asal Aljazair, Syekh Abu al-Hasan al-Maghribi. Dia memperluas masjid ini, sebagaimana masih dapat dijumpai sampai sekarang.
Pada 1863, Masjid Abu Abbas al-Mursi telah direnovasi total. Setelah itu, pemerintah kota setempat mengadakan festival rutin tahunan untuk memperingati hari kelahiran sufi Abu al-Abbas al-Mursi. Festival ini biasanya berlangsung selama delapan hari berturut-turut.
Pada 1943, masjid ini kembali diperbaiki atas perintah Raja Faruk I. Salah satunya ialah pembangunan alun-alun masjid yang seluas 43.200 meter persegi. Selain itu, Raja Faruk I juga memerintahkan pembangunan lima masjid lainnya yang berlokasi dekat dengan Masjid Abu Abbas al-Mursi.