REPUBLIKA.CO.ID, IRBIL – Direktur distrik dan kota Departemen kepolisian Kirkuk, Sarhad Qader, menyebutkan kelompok bersenjata ISIS dan Alqaidah telah mengadakan pertemuan untuk membentuk sebuah organisasi baru di Irak.
“Kelompok militan bersenjata dari ISIS, Alqaidah dan beberapa organisai teroris yang beroperasi di al-Huweija dan daerah-daerah yang dikuasai ISIS lainnya di Pegunungan Hamreen dan provinsi Diyala, saat ini sedang bekerja untuk membentuk sebuah organisasi teroris baru,” kata Qader kepada Asharq Al-Awsat, Senin (5/6).
Qader juga meyakini, militan Arab dan asing juga akan menjadi bagian dari kelompok baru tersebut. Menurutnya, pertemuan ekstensif itu diadakan oleh kedua organisasi militan untuk menetapkan panggung bagi pembentukan kelompok baru ini.
Sementara itu perkembangan terakhir pada Ahad (4/6) waktu setempat, ISIS telah menyebabkan lebih banyak kerugian di Mosul, Irak dan sebelah baratnya. Anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Dewan Nineveh, Hashim al-Brifkani mengatakan bahwa daerah-daerah yang tersisa di Mosul yang berada di bawah kendai ISIS berbeda secara geografis dan dalam hal infrastruktur.
“Kemajuannya lamban di daerah tersebut. Tapi, meski mengalami kesulitan, pasukan keamanan Irak masih memiliki tiga kilometer untuk sepenuhnya memenangkan pertempuran,” kata Al-Brifkani.
Al-Brifkani juga memperingatkan bahwa jika menjatuhkan satu rudal di lingkungan tersebut akan dapat menghancurkan setidaknya 10 rumah. Karena bangunan di sana sangat tua dan berbatasan satu sama lain. Menurut dia, ada lebih dari 100 ribu warga sipil yang terjebak oleh militan bersenjata ISIS di lingkungan tersebut.
Sementara itu, pada Ahad (4/6), Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) mengklaim telah membebaskan distrik strategis al-Baaj dan lebih dari 10 kota di dekat perbatasan Suriah. Sehingga, setelah memulihkan al-Baaj, wilayah kekuasaan ISIS hanya tersisa di distrik Telafar di Mosul barat. Menurut pasukan keamanan Irak, PMF yang didukung Iran telah mengepung ratusan pemimpin ISIS Arab, asing, dan militan Irak di Telafar selama tujuh bulan terakhir.