Selasa 06 Jun 2017 11:35 WIB

Nigeria Dukung Indonesia Jadi Anggota tak Tetap DK PBB

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Antara/Subekti
Menlu Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengunjungi Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama di Abuja.  Kedua Menlu selain membahas kerja sama ekonomi juga tentang pemberantasan narkotika dan penanggulangan terorisme.

Dalam siaran pers Kemenlu, Selasa, (6/6), kedua Menlu sepakat untuk terus mendorong implementasi MoU kerja sama pemberantasan narkoba yang telah disepakati pada 2013.  Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong kerja sama peningkatan pertukaran informasi dan kerja sama capacity building dalam konteks penanggulangan terorisme.

Dalam pembahasan mengenai kerja sama multilateral, Geoffrey menyampaikan komitmen negaranya untuk mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019–2020.

Dukungan tersebut diberikan mengingat peran dan kontribusi Indonesia yang tidak saja aktif dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Namun juga dalam mendorong kerja sama pembangunan antar negara-negara berkembang khususnya Afrika.

Nigeria merupakan negara mitra perdagangan terbesar Indonesia di kawasan Afrika Sub-Sahara dengan perdagangan kedua negara mencapai 1,5 miliar dolar AS pada 2016. Nigeria juga merupakan destinasi utama investasi Indonesia di Afrika dengan terdapat sekitar 14 perusahaan Indonesia yang berinvestasi di negara tersebut.

Berbagai produk buatan perusahaan Indonesia seperti mie instan, ban radial, serta produk farmasi dan herbal sangat dikenal di Nigeria. Selain itu, Nigeria juga merupakan negara penting sebagai salah satu sumber ketahanan energi Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement