REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak segenap warga Muhammadiyah untuk tidak cuma menjaga tradisi pendahulu. Ia berharap, warga MUhammadiyah mampu melahirkan kebutuhan bangsa Indonesia secara luas.
"Berkreasi dan berinovasi serta melahirkan sesuatu yang dibutuhkan," kata Lukman di Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah di UMJ, Senin (5/6).
Lukman berharap, warga Muhammadiyah mampu memahami keterbatasan diri sebagai seorang manusia. Sebab, dia tidak ingin menjumpai kader-kader Muhammadiyah yang jemawa, yang mengklaim paling benar sendiri tanpa ada refleksi diri.
Refleksi, lanjut Lukman, akan kesadaran diri kalau seorang manusia pasti memiliki keterbatasan. Termasuk, soal sulitnya menangkap secara utuh pesan-pesan dari Allah SWT, yang tentu begitu sempurna, apalagi untuk ukuran manusia.
"Yang terpenting, kita mengayomi saudara-saudara kita sesama umat manusia, di sini dakwah kita," ujar Lukman.
Dia menambahkan, dakwah bukan memaksanakan dan kekerasan, melainkan mengajak dan merangkul, termasuk mencintai Tanah Air. Menurut Lukman, dakwah itu yang telah dilakukan tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Mas Mansyur dan Ki Bagus Hadikusumo.
"Sebab, beragama hakikatnya manifestasi menjadi warga negara yang baik, itu cara mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam konteks bernegara," kata Lukman.