REPUBLIKA.CO.ID, ULIM -- Pendiri Artha Graha Peduli (AGP) Tomy Winata, Rabu (7/6) lalu, menyerahkan penyelesaian Masjid Al-Kautsar kepada warga di Gampong Nanggroe Timur, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Ia berharap masjid tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk melaksanakan kegiatan beribadah, terutama di Bulan Suci.
“Semoga Masjid Al-Kautsar ini dapat digunakan dan dimanfaatkan serta dirawat oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Apalagi lagi di Bulan Suci Ramadan ini, di mana tempat ibadah sering digunakan untuk aktivitas keagamaan,” ujar Tomy di Ulim, seperti tertuang dalam siaran persnya.
Tomy dalam sambutanya menghanturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mempersiapkan semua kegiatan hingga masjid ini selesai sesuai dengan janji. Disebutkan, masjid ini dibangun kembali setelah terjadi gempa bumi Pidie Jaya pada 7 Desember 2016 lalu. Menurutnya masjid dua lantai tersebut selesai dibangun dalam waktu empat bulan 16 hari.
“Saya berharap warga dapat beribadah lebih khusyuk lagi,” kata Tomy yang ikut di peusijuek (tepung tawar) oleh ulama karismatik Aceh Teungku Usman Kuta Krueng.
Sebelumnya, Bupati Pidie Jaya Teungku Aiyub Abbas dalam pidato menyampaikan terima kasih kepada Artha Graha Peduli yang telah memberikan jalan sehingga terlaksananya pembangunan Masjid di Pidie Jaya. Menurut Aiyub pihaknya membutuhkan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi.
Masjid Al-Kautsar di Ulim, Pidie Jaya
Ia berharap semoga dengan dibangunnya Masjid Al-Kautsar ini, masyarakat Pidie Jaya khususnya masyarakat Kecamatan Ulim lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aiyub menuturkan dari sejumlah meunasah dan masjid yang rusak akibat gempa bumi, hanya Masjid Al Kautsar yang selesai dibangun tepat waktu. Sisanya masuk tahap pembangunan atau hanya peletakkan batu pertama. Aiyub mengingatkan jika sampai tahun depan tak turun dana APBN untuk membangun meunasah dan masjid yang rusak, maka akan dibangun dengan APBK seadanya.
Peresmian masjid ini dihadiri juga dihadiri oleh gubernur Aceh terpilih Irwandi Yusuf yang meminta masyarakat setempat untuk merawat, menjaga serta memakmurkannya. "Inilah doa panjang dari masyarakat Ulim sehingga Allah SWT membangun kembali masjid ini," ujar Irwandi.
Koordinator Pembangunan Al-Kautsar Irjen Pol (Purn) Teuku Ashikin melaporkan pembangunan masjid ini dilakukan setelah diadakan supervisi oleh AGP mulai perencanaan hingga desain dilakukan grup Artha Graha. Pembangunan masjid ini juga melibatkan warga setempat. "Alhamdulillah atas perhatian serius Pak Tomy, kita dapat menyelesaikan dalam waktu yang tepat sehingga warga di sekitar ini sudah bisa Shalat Tarawih dan Idul Fitri mendatang," kata mantan Kapolda Bali itu.
Proses pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakkan batu pertama pada 16 Januari 2017 dengan luas 20 x 24 meter. Masjid diperkirakan dapat menampung hingga 500 jamaah.