Kamis 08 Jun 2017 08:56 WIB

UNDP: Laut Sumbang 6 Triliun Dolar AS pada Ekonomi Dunia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu sudut Laut Cina Selatan.
Foto: Rti.org.tw
Salah satu sudut Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tanggal 8 Juni diperingati sebagai hari Laut sedunia. Direktur Kebijakan dan Program UNDP, Magdy Martinez Soliman dalam Rapat Pleno Hari Laut Dunia di UNDP mengatakan ketahanan kelautan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi dunia.

Martinez mengatakan Laut memiliki peran penting dalam ekonomi berkelanjutan. Laut yang sehat ia nilai bisa mengentaskan kemiskinan dan menekan kesenjangan sosial. Ia menjelaskan, laut dalam sektor perikanan dan pariwisata menyumbang sekitar 3 sampai 6 triliun dolar AS per tahun pada ekonomi dunia.

"Ratusan juta orang dari nelayan, pelaut hingga pelaku ekonomi memilki ketergantungan pada penghidupan mereka. Hal ini bahkan menyumbang puluhan triliun dolar AS per tahun," ujar Martinez dalam sambutannya seperti dilansir dari situs resmi UNDP, Kamis (8/6).

Martinez mengatakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh negara negara adalah menjaga kesehatan dan keberlangsungan kelautan. Ia mengatakan saat ini setidaknya 20 juta ton plastik memenuhi laut setiap tahunnya. Ia mengatakan hal ini memperngaruhi nutrisi yang ada di laut. Polusi yang disebabkan oleh sampah plastik ini membuat kondisi laut memburuk.

Ia mengatakan setiap negara negara di dunia ini harus bersama sama melakukan transformasi dalam menjaga laut. Ia mengatakan program program seperti pemulihan laut dan pemanfaatan laut yang ramah lingkungan harus ditingkatkan.

"Polusi plastik laut ini menjadi masalah global. Perlu ada penanganan bersama yang cepat terutama dari pelaku industri global. Perlu ada kesepakatan multilateral agar bisa memberikan perhatian lebih bagi keberlangsungan laut," ujar Martinez.

Selain itu, Martinez juga mengatakan dalam hal penangkapan ikan juga perlu dikelola. Ia menolak keras adanya eksploitasi ikan di laut secara besar besaran. Ia menekankan untuk negara negara di dunia untuk tidak melakukan illegal fishing.

"Pergeseran miliaran dolar AS dalam subsidi perikanan yang merusak menjadi penguatan manajemen perikanan, Kawasan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement