Jumat 09 Jun 2017 22:08 WIB

Turis Indonesia Diperkosa di Kamboja, Ini Kata Kemenlu

Ilustrasi pemerkosaan
Foto: www.jeruknipis.com
Ilustrasi pemerkosaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI akan terus mengawal penegakan hukum perkara seorang perempuan asal Indonesia yang diduga diperkosa oleh warga negara Nigeria di Kamboja.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Jumat, mengatakan Pemerintah Indonesia melalui KBRI yang ada di Phnom Penh, Kamboja, akan mengikuti jalannya persidangan dan memberikan bantuan hukum kepada WNI yang menjadi korban tersebut.

Menurut Retno, KBRI memperoleh laporan kejadian tersebut dari teman korban. KBRI kemudian menemui korban yang saat ini telah kembali ke Indonesia, kata Menlu. Sementara, proses hukum terus berlangsung karena sang pelaku sudah ditindak oleh otoritas Kamboja.

Persidangan-persidangan akan dilakukan di Kamboja dan akan ditangani sepenuhnya oleh KBRI, kata Menlu.

"Jadi fungsi proteksi kita dan fungsi pendampingan hukum kita terhadap kasus itu berjalan," kata Menlu.

Sebelumnya dilaporkan bahwa seorang turis perempuan asal Indonesia dilaporkan di Siem Reap, Kamboja.  Seorang warga Nigeria bernama Esin Nyong John pada Kamis (1/6) ditangkap oleh kepolisian setempat atas dugaan pemerkosaan terhadap perempuan Indonesia tersebut.

Perempuan Indonesia tersebut sedang dalam perjalanan dari Vietnam menuju ke Kamboja. Sang pria Nigeria berjanji membantu mencarikan penginapan untuk sang perempuan di Provinsi Siem Reap.

Namun, bukannya mengantarkan sang perempuan ke penginapan, pelaku menyekap korban di suatu kamar yang telah disewanya dan kemudian memperkosa. Korban tidak berani melawan dan berteriak karena diancam pelaku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement