Ahad 11 Jun 2017 22:28 WIB

Generasi Millenial Perlu Dibentengi Ilmu Agama

Rep: FUJI EKA/ Red: Didi Purwadi
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Musholla Abdulrahman Fakhroo (MAF) menggelar Tabligh Akbar dan Lomba Tahfidz MAF Cup II di MAF, Bukit Cimanggu City, Kota Bogor, pada 11-18 Juni 2017.
Foto: istimewa
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Musholla Abdulrahman Fakhroo (MAF) menggelar Tabligh Akbar dan Lomba Tahfidz MAF Cup II di MAF, Bukit Cimanggu City, Kota Bogor, pada 11-18 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Panitia Syiar Ramadhan 1438 Hijriyah dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Musholla Abdulrahman Fakhroo (MAF) menggelar Tabligh Akbar dan Lomba Tahfidz MAF Cup II. Motivator, Iwel Sastra, menjadi pembicara pada tabligh akbar yang menjadi pembuka Lomba Tahfidz MAF Cup II tersebut.

Ia mengatakan, generasi sekarang adalah generasi millenial. Generasi ini ditandai anak-anaknya cenderung lebih senang menggunakan gadget. Mereka merasa perlu memiliki akun di media sosial.

"Anak-anaknya juga senang mengikuti perkembangan terkini dari media sosial," kata Iwel saat menjadi pembicara Tabligh Akbar pada pembukaan Lomba Tahfidz MAF Cup II di MAF, Bukit Cimanggu City, Kota Bogor, Ahad (11/6).

Ia menerangkan, berkaitan dengan ciri-ciri generasi millenial tersebut, maka tantangan terbesar bagi generasi millenial adalah pengaruh dari media sosial itu sendiri. Jangan sampai generasi millenial terpengaruh oleh tren negatif di media sosial.

Maka, generasi millenial perlu dibentengi dengan bekal ilmu agama yang cukup. Salah satunya dengan cara mempelajari dan menghafal Alquran. Para hafidz dan hafidzah yang mengikuti Lomba Tahfidz MAF Cup II kelak diharapkan menjadi agent of change.

"Diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang mampu mengubah peradaban Islam ke arah yang lebih baik dengan cara menularkan hal-hal positif kepada umat," ujarnya.

Iwel juga menjelaskan, para penghafal Alquran kebanyakan usianya masih sangat belia. Banyak yang masih duduk di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Sehingga mereka masih labil. Maka, peran ustaz, ustazah dan guru pembimbing mereka dalam proses menghafal Alquran menjadi sangat penting.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement