Senin 12 Jun 2017 11:14 WIB

Djadjang Bantah Anggapan Banyak Intervensi di Persib

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman dan gelandang, Dedi Kusnandar seusai laga Liga 1 lawan Persiba Balikpapan, di Stadion GBLA, Bandung, Ahad (11/6).
Foto: REPUBLIKA/Febrian Fachri
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman dan gelandang, Dedi Kusnandar seusai laga Liga 1 lawan Persiba Balikpapan, di Stadion GBLA, Bandung, Ahad (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman membantah adanya intervensi terhadap Maung Bandung dari manajemen. Menurut Djadjang hal tersebut hanya pandangan yang salah dari pihak di luar klub. "Saya tegaskan tidak ada intervensi. Itu tudingan berlebihan," kata Djadjang di Stadion GBLA, Ahad (11/6) usai Persib mengalahkan Persiba Balikpapan.

Sebelumnya memang banyak kritikan dari bobotoh yang menilai pelatih Persib tak leluasa menentukan susunan pemain inti. Hal itu dituding sebagai penyeba anjloknya performa Maung Bandung sejak awal Liga 1 dimulai. Djadjang menyebut memang dirinya kerap berdiskusi dengan pihak manajemen, jajaran komisaris dan pimpinan PT Persib Bandung Bermartabat tentang kondisi pemain.

Hal itu, menurut Djadjang, wajar karena mereka punya visi yang sama demi Persib yang lebih baik. Kehadiran Manajer Umuh Muchtar di bangku pemain setiap laga kata Djadjang juga bukan bentuk intervensi. "Saya memang selalu bertukar pikiran Jainuri Hasyim (Komisaris Utama Persib), Pak Umuh, tapi wajar," ujar Djadjang.

Pelatih 59 tahun itu menyebutkan para petinggi Persib yang kerap ia ajak bertukar pikiran juga terbuka dengan masalah masukan. Apalagi dengan keputusan tentang susunan pemain inti. Mengenai kehadiran Umuh di bench setiap laga yang dilakoni Persib. Menurut Djadjang itu juga bukan bentuk intervensi. Karena aturan dari PT Liga Indonesia Baru mewajibkan pelatih kepala, manajer tim dam ketua tim dokter tim hadir di bench.

 

sumber : Center
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement