REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman membantah adanya intervensi terhadap Maung Bandung dari manajemen. Menurut Djadjang hal tersebut hanya pandangan yang salah dari pihak di luar klub. "Saya tegaskan tidak ada intervensi. Itu tudingan berlebihan," kata Djadjang di Stadion GBLA, Ahad (11/6) usai Persib mengalahkan Persiba Balikpapan.
Sebelumnya memang banyak kritikan dari bobotoh yang menilai pelatih Persib tak leluasa menentukan susunan pemain inti. Hal itu dituding sebagai penyeba anjloknya performa Maung Bandung sejak awal Liga 1 dimulai. Djadjang menyebut memang dirinya kerap berdiskusi dengan pihak manajemen, jajaran komisaris dan pimpinan PT Persib Bandung Bermartabat tentang kondisi pemain.
Hal itu, menurut Djadjang, wajar karena mereka punya visi yang sama demi Persib yang lebih baik. Kehadiran Manajer Umuh Muchtar di bangku pemain setiap laga kata Djadjang juga bukan bentuk intervensi. "Saya memang selalu bertukar pikiran Jainuri Hasyim (Komisaris Utama Persib), Pak Umuh, tapi wajar," ujar Djadjang.
Pelatih 59 tahun itu menyebutkan para petinggi Persib yang kerap ia ajak bertukar pikiran juga terbuka dengan masalah masukan. Apalagi dengan keputusan tentang susunan pemain inti. Mengenai kehadiran Umuh di bench setiap laga yang dilakoni Persib. Menurut Djadjang itu juga bukan bentuk intervensi. Karena aturan dari PT Liga Indonesia Baru mewajibkan pelatih kepala, manajer tim dam ketua tim dokter tim hadir di bench.