Jumat 16 Jun 2017 13:15 WIB

Luhut Tawarkan Cina Investasi Infrastruktur di Indonesia

Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan sejumlah proyek investasi infrastruktur kepada pemerintah Cina dalam kunjungannya ke negeri tirai bambu itu pada 15-17 Juni 2017.

"Kunjungan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari Belt and Road Forum yang digelar pertengahan Mei lalu di Beijing, Cina," kataLuhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (16/6).

Ia mengatakan proyek yang ditawarkan itu di antaranya proyek infrastruktur terintegrasi di Sumatra Utara, juga industri nuklir dan pelabuhan di Kalimantan Utara hingga pengembangan pariwisata terintegrasi di Bitung, Sulawesi Utara. "Masalah destinasi wisata seperti yang sudah dilakukan studi bersama Cina dulu, sudah kami siapkan di Bali," jelasnya.

Ia berharap tawaran investasi yang disampaikan bisa disambut baik oleh pihak Cina. Dalam kunjungan kerja tersebut, Luhut juga menyampaikan pesan pribadi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk Presiden Cina Xi Jinping melalui Sekretaris Komisi Politik dan Hukum Cina Meng Jianzhu.

Pertemuan dilanjutkan dengan China Communication Construction Company (CCCC)yang diketuai Liu Qitao kemudian China Development Bank (CDB) yang dipimpin oleh Hu Huaibang membicarakan investasi di Bali, Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.

Pihak CCCC dan CDB menyatakan sangat tertarik dengan tawaran investasi di Indonesia dan akan mengirimkan tim untuk melakukan penjajakan. Dalam pertemuan, Luhut menyampaikan pencapaian Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi stabil. Belum lagi raihan devisa Indonesia yang ia klaim tertinggi sepanjang sejarah yakni 125 miliar dolar AS.

Meski masih jauh nilainya jika dibandingkan dengan Cina, ia berharap kerja sama dengan Cina ke depan dapat mendorong perekonomian yang lebih baik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement