REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tinggal di wilayah minoritas Muslim tentu bukan hal yang mudah, tetapi tidak menyurutkan semangat dan langkahnya untuk mempelajari agama. Adalah Nuraini Purba (47) seorang warga Pekanbaru yang tinggal disebuah desa di kawasan Pasir Putih.
Semenjak menikah dengan suami keduanya yang beragama Islam, ia resmi menjadi seorang mualaf. Namun, belum sempat mengajarkan Islam lebih dalam, suami Nuraini telah meninggal dunia. Kini, ia tinggal bersama cucu, menantu dan ketiga orang anaknya yang satu diantaranya beragama Islam.
Selama ini, cucunya yang berusia empat tahunlah yang membantu Nuraini untuk belajar shalat dan mengaji. Meskipun dengan mukena yang belum layak, ia tetap bersemangat mempelajari tata cara shalat. Bulan Ramadhan kali ini adalah pengalaman pertama bagi Nuraini.
Senyum bahagia terpancar dari wajah Nuraini ketika ia menerima Bingkisan Lebaran Keluarga persembahan dari Rumah Zakat dan donatur. Bahkan, ia langsung memakai jilbab yang ada di dalam bingkisan. Selain itu, Rumah Zakat juga memberikan mukena agar ia lebih semangat untuk melakukan ibadah shalat.
“Saya sangat bahagia bisa menerima bingkisan ini. Kalau biasanya makan sahur seadanya, sekarang ada makanan dari bingkisan ini dan jadi lebih semangat untuk puasa. Jilbabnya juga saya bisa pakai langsung. Kami sangat berterima kasih kepada Rumah Zakat dan donaturnya. Bingkisan ini sangat membantu kehidupan kami menuju yang lebih baik,” ujar Nuraini, dengan mata berkaca-kaca menceritakan perjalanan hidupnya yang panjang kepada Yolanda, Public Health Cita Sehat yang menjadi mitra penyaluran Rumah Zakat.