Selasa 20 Jun 2017 22:23 WIB

Pengiriman Barang Jelang Lebaran Menurun

Truk angkutan barang melintas di ruas Tol Cipali, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk angkutan barang melintas di ruas Tol Cipali, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah menyatakan pengiriman barang menjelang Lebaran mengalami penurunan cukup signifikan.

"Sebagai gambaran, jika biasanya di Jawa Tengah ada pengiriman hingga 40.000 paket per hari, akhir-akhir ini tepatnya mendekati Lebaran jumlah paket turun menjadi 30.000 paket per hari," kata Ketua Asperinso Jawa Tengah Tony Winarno di Semarang, Selasa (20/6).

Ia mengatakan penurunan jumlah pengiriman mendekati Lebaran wajar terjadi mengingat sebagian jenis truk pengangkut barang dilarang beroperasi. Pada tahun ini, pelarangan tersebut berlaku sejak H-4 hingga H+4 Lebaran. "Oleh karena itu, masyarakat cenderung menunda pembelian melalui 'online shop' saat dekat Lebaran. Permintaan akan kembali normal usai Lebaran, untuk tahun ini tepatnya usai tanggal 30 Juni 2017," katanya.

Meski mengalami penurunan, dikatakannya, perusahaan jasa pengiriman barang tidak mengalami kerugian mengingat pada awal dan pertengahan bulan Ramadhan terjadi peningkatan volume pengiriman yang cukup signifikan.

"Rata-rata pengiriman di Jawa Tengah sebelum Ramadhan di kisaran 55.000 resi per hari, selama awal hingga pertengahan Ramadhan volume pengiriman menjadi 110.000 resi per hari," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, selama Lebaran kali ini permintaan tertinggi terjadi pada produk ritel dari pasar "e-commerce". Ia mengatakan beberapa tahun terakhir pasar "e-commerce" mengalami peningkatan sehingga memberikan dampak pada peningkatan volume pengiriman barang.

"Ramadhan bukan satu-satunya faktor yang memberikan dampak pada peningkatan permintaan di pasar 'e-commerce'. Pada dasarnya ini terjadi karena perubahan budaya belanja, e-commerce meledak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement