Ahad 25 Jun 2017 03:11 WIB

Pawai Takbiran di Sampit Serukan Kerukunan Umat Beragama

Takbiran Keliling (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Takbiran Keliling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Pawai takbiran malam Idul Fitri 1438 Hijriah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat memperkuat kerukunan hidup antarumat beragama.

"Selama ini toleransi umat beragama di Kotawaringin Timur sangat baik. Seperti saat bulan Ramadhan tadi, kami mengimbau agar rumah makan baru buka mulai pukul 15.00 WIB untuk menghormati warga yang berpuasa, Alhamdulillah imbauan itu dilaksanakan, termasuk oleh warga nonmuslim," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi saat pawai takbiran di Sampit, Sabtu malam.

Sedikitnya 68 mobil ikut dalam pawai takbiran bedug untuk menyemarakkan Idul Fitri. Peserta berkeliling kota sambil melantunkan takbir menggunakan pengeras suara yang mereka bawa masing-masing.

Tidak hanya dari instansi pemerintah, peserta justru didominasi masyarakat umum. Mereka menggunakan mobil yang didominasi mobil bak terbuka untuk mengangkut peserta.

Peserta tampak antusias mengikuti pawai takbiran meski cuaca cukup dingin lantaran Sampit usai diguyur hujan. Mobil berhias lampu dan "tanglong" menjadi tontonan menarik masyarakat yang memadati sepanjang jalan yang dilintasi iring-iringan pawai takbiran.

Supian yang didampingi Wakil Bupati M. Taufiq Mukri, Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar, dan Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol Inf I Gede Putra Yasa menyaksikan dari panggung pelaksanaan pawai tersebut. Panitia menyiapkan hadiah bagi peserta dengan mobil hias terbaik.

"Kami mengajak seluruh masyarakat meningkatkan toleransi antarumat beragama. Ini penting untuk menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. Kita jadikan Kotawaringin Timur sebagai daerah agamis yang masyarakatnya menjalankan ajaran agama masing-masing," ujar Supian.

Usai pawai takbiran, acara dilanjutkan dengan lomba bedug di Taman Kota Sampit.

Acara itu juga disambut antusias masyarakat dengan memadati Taman Kota Sampit untuk menyaksikan kegiatan tahunan itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement