Selasa 27 Jun 2017 11:47 WIB

Libur Lebaran, Kendaraan Dilarang Berhenti di Malioboro

Wisatawan melintasi pedestrian di dekat lahan parkir sisi timur Jl Malioboro, DI Yogyakarta. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan melintasi pedestrian di dekat lahan parkir sisi timur Jl Malioboro, DI Yogyakarta. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Malioboro saat libur Lebaran perlu diantisipasi dengan berbagai upaya, di antaranya melarang kendaraan berhenti sembarangan di sepanjang jalan tersebut.

"Arus lalu lintas di sepanjang Jalan Malioboro harus tetap mengalir meskipun padat. Semua kendaraan tidak diperbolehkan berhenti sembarangan di ruas jalan tersebut," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Selasa (27/6).

Menurut dia, larangan bagi kendaraan bermotor berhenti sembarangan di sepanjang Jalan Malioboro ditujukan untuk meningkatkan ketertiban dan kenyamanan wisatawan saat menghabiskan masa liburan Lebaran mereka di objek wisata tersebut.

Haryadi melanjutkan pengaturan lalu lintas dengan melakukan buka tutup jalan menuju Malioboro juga akan menjadi salah satu pilihan kalau volume kendaraan di ruas Jalan Malioboro sudah sangat padat.

Selain kendaraan bermotor, Haryadi juga berharap agar kendaraan tidak bermotor seperti andong ikut menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas di Malioboro.

Salah satunya dengan mengatur jumlah andong yang masuk ke Malioboro. Andong juga diminta mematuhi jalur yang sudah ditetapkan, yaitu menggunakan jalur lambat agar tidak menghambat arus lalu lintas di jalur cepat.

"Petugas Jogoboro (petugas pengamanan di kawasan Malioboro) harus tetap siaga menjaga ketertiban agar wisatawan tetap merasa nyaman," kata Haryadi.

Ia memperkirakan, ada sekitar 3,5 juta hingga 4,5 juta wisatawan yang datang maupun melintasi Kota Yogyakarta saat libur Lebaran. Jumlah tersebut tiga kali lipat dibanding jumlah warga yang beraktivitas di Kota Yogyakarta pada hari biasa atau hampir 10 kali lipat dibanding jumlah warga Kota Yogyakarta.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan akan meminta kelompok musik yang biasanya bermain kulintang di Malioboro untuk sementara tidak pentas di kawasan tersebut.

"Biasanya, akan muncul kerumunan orang yang cukup banyak untuk melihat pertunjukan dari kelompok tersebut sehingga berpotensi menghambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, kami meminta agar mereka tidak pentas di Malioboro untuk sementara waktu," kata dia.

Kelompok tersebut, lanjut dia, akan diarahkan untuk menghibur wistawan di tempat lain, misalnya tempat khusus parkir sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement