Selasa 27 Jun 2017 13:50 WIB

Objek Wisata Sigi Dipadati Wisatawan Lokal

Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sejumlah objek wisata di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pasca Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah 2017 dipadati para wisatawan lokal. Hasil pantauan di kawasan Air Terjun Wera, Selasa, banyak wisatawan lokal yang datang dari berbagai penjuru Kota Palu dan desa-desa di Kabupaten Sigi menikmati keindahan dan kesejukan alam sekitarnya.

Objek wisata itu merupakan salah satu dari sejumlah destinasi wisata andalan Pemkab Sigi sebagai sumber penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) maupun perolehan devisa. Air Terjun Wera selama ini sudah banyak pula dikunjungi wisatawan mancanegara.

Tempat wisata lainnya di Kabupaten Sigi yang banyak dikunjungi wisatawan adalah objek wisata Oloboju, sekitar 20-an kilometer dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng. Menurut pengelola objek wisata Ferdinand, selama dua hari terakhir ini, pengunjungnya cukup padat.

Ia mengatakan dalam dua hari ini ada sekitar 600 pengunjung, termasuk di antaranya ada yang menginap satu sampai tiga malam di lokasi itu.

Setiap pengunjung yang akan masuk ke lokasi tersebut harus membeli karcis masuk sebesar Rp 10 ribu/orang. Objek wisata tersebut lebih cocok untuk tempat berkemah sambil menikmati keindahan alam yang sangat sejuk.

Ebit, seorang pengunjung mengatakan mereka menyewa tempat tersebut selama tiga hari dari 26-28 Juni 2017 untuk kegiatan youth camp.  Jumlah peserta kegiatan tertsebut sekitar 400 orang dari berbagai daerah di Sulteng. Ia mengatakan dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pemuda karena selain dekat dari Palu, juga suasana dan alamnya sangat mendukung.

"Kalau acaranya dibuat di gedung sudah sering, karena itu kami memilih melaksanakan di alam bebas seperti ini," kata Ebit. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement