Kamis 29 Jun 2017 15:16 WIB

Perlu Komitmen Bersama Wujudkan Indonesia Berkemajuan

Sejumlah pekerja membuat pakaian koko di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara
Sejumlah pekerja membuat pakaian koko di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID YOGYAKARTA -- Upaya menuju Indonesia yang berkemajuan bukanlah perkara yang mudah, melainkan perlu kerja keras tanpa henti, melewati rintangan dan hambatan. Selain itu, Indonesia berkemajuan juga tidak mungkin dapat dicapai tanpa strategi yang tepat.

“Dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan yang diperlukan ialah istiqamah dalam berprakarsa, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, Islami, yang mampu menyeimbangkan daya-daya jiwa menuju manusia fitrah dan sempurna,”  kata Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK)  Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ari Anshori.

Hal tersebut ditekankan Anshori saat memberikan khutbah Idul Fitri di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, Ahad (26/6) lalu. Lebih lanjut ia mengatakan aspek lain yang juga sangat menentukan cita-cita Indonesia yang berkemajuan yaitu kerja sama atau visi komitmen bersama antar elemen di negara ini. Baik sokongan pemerintah, dukungan masyarakat, maupun hubungan saling mendukung.

Di samping itu, Anshori juga mengingatkan agar umat Muslim tidak boleh imma’ah (mencla-mencle, plin-plan, tidak konsisten) dalam melakukan kebaikan. Pasalnya, komitmen dan konsisten umat Islam dalam hal kebaikan, sangatlah dibutuhkan pula dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan.

“Berbuat baik sekarang ini tidak mudah. Kita harus mencontoh Rasulullah dalam  berkomitmen dan konsisten memegang kebenaran dan tetap mematuhi Allah, meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan,” ujar dia, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.

Umat Islam di mana pun dituntut untuk berbuat baik, termasuk di Indonesia, harus berbuat yang terbaik. Menurutnya, majunya bangsa Indonesia bergantung kepada majunya umat Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement