Jumat 30 Jun 2017 11:36 WIB

Pemprov NTT Berharap Jokowi Hadiri Festival Sumba

Peluncuran dua even pariwisata Nusa Tenggara Barat 2017 (Ilustrasi)
Foto: Republika/Hazliansyah
Peluncuran dua even pariwisata Nusa Tenggara Barat 2017 (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Presiden Joko Widodo dapat menghadiri Festival Sumba pada 3-12 Juli 2017 mendatang di Pulau Sumba. Pasalnya, kehadiran Presiden Jokowi akan menjadi kabar gembira bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, terutama di Pulau Sumba yang telah mempersiapkan berbagai potensi daerahnya untuk ditampilkan dalam festival tersebut.

"Mudah-mudahan setelah libuaran lebaran beliau menyempatkan diri ke Tambolaka, Sumba Barat Daya untuk memenuhi kerinduan masyarakat se-daratan Sumba," kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Jumat.

Menurutnya, jika Presiden Jokowi menyempatkan diri menghadiri festival itu, maka bisa menyaksikan langsung berbagai potensi yang dimiliki masyarakat di Pulau Sumba, karena festival itu akan diwarnai dengan parade 1.001 kuda sandelwood dan festival tenun ikat yang dihadiri 2.017 penenun di Pulau Sumba. Selain itu, dapat melihat potensi pariwisata, pertanian, peternakan dan lainnya.

Marius menyatakan, masyarakat di Pulau Sumba sangat berharap kehadiran Presiden Jokowi karena belum pernah berkunjung ke Pulau Sumba yang terkenal dengan daerah lumbung ternak di NTT itu. "Kalau bapak Jokowi bisa hadir di puncak festival akan menjadi kado Idulfitri yang spesial buat masyarakat NTT, secara khusus di Pulau Sumba," katanya.

Marius mengatakan, pemerintah setempat telah mengundang Presiden Jokowi bersama para menteri, para gubernur, ketua Dekranasda se-Indonesia, namun kepastian mengenai kehadiran presden masih menunggu informasi dari pihak Istana Negara. Dia mengatakan, harapan untuk kehadiran pemerintah pusat itu tidak hanya melihat potensi Pulau Sumba, namun juga untuk mengetahui salah satu persoalan selama ini dialami masyarakat setempat yaitu serangan hama belalang kumbara.

Diaa berharap, Menteri Pertanian juga bisa hadir pada festival tersebut, sekaligus meninjau langsung persoalan hama belalang yang setiap tahun menyerang lahan pertanian hingga permukiman masyarakat di Sumba. "Kalau Menteri Pertanian juga bisa menyempatkan diri untuk hadir lebih baik lagi, sehingga bisa melihat seperti apa persoalan hama belalang ini untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat terkait penanganan ke depannya," katanya.

Marius menambahkan, Festival Sumba sedianya akan diadakan pada 3-12 Juli mendatang, dimulai dengan parade 1.000 kuda sandelwood pada 3-4 Juli di Waingapu, Sumba Timur, 5-6 Juli di Waibakul, Sumba Tengah, 7-8 Juli di Waikabubak, Sumba Barat, dan puncaknya 11-12 Juli di Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Pada 9-10 Juli merupakan jeda parade kuda sandelwood yang diisi dengan festival tenun ikat menghadirkan 2.017 penenun. "Saat jeda ini kami berikan kesempatan kepada wisatawan yang ikut selama parade dari Sumba Timur untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan lainnya di Sumba," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement